Dalam perspektif ekonomi syari'ah, frugal living dikenal dengan qana'ah.Â
Itu menurut pendapat Laily Dwi Arsyanti.Â
Arsyanti, dosen ilmu ekonomi syari'ah IPB, mengungkapkan hal tersebut. Bahwa frugal living adalah qana'ah yang bermakna tidak boros atau mubazir, tak berlebihan, dan sikap merasa cukup.Â
Jadi qana'ah atau frugal living dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini qana'ah bukannya berarti pelit namun sikap sederhana dengan tanpa mengorbankan kebutuhan utama.
"Perbedaan yang tipis antara sedekah dan hemat," ujar Arsyanti, Jum'at (11/4/2025).Â
Hemat adalah pentingnya menjaga keseimbangan antara kebutuhan dan energi. Berikut beberapa caranya,Â
Sedekah dan infak harus tetap menjadi bagian pengelolaan keuangan yang sehat.Â
Belanja sesuai kebutuhan tanpa konsumtif yang hanya mengikuti tren dengan tetap berbagi.Â
Ketika memberikan hadiah atau oleh-oleh sesuaikan dengan anggaran tanpa mengurangi makna dan manfaatnya.Â
Guna menghindari pemborosan yang tak perlu, Arsyanti memberikan tips-tips berikut ini,
* menunda pembelian jika tak benar-benar mendesak