Mohon tunggu...
Rudiyel Rijaal
Rudiyel Rijaal Mohon Tunggu... Koki - Karyawan pabrik

Orang baik, suka nulis pengalaman sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sketsa Pagi

15 Oktober 2019   11:22 Diperbarui: 15 Oktober 2019   11:30 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi itu aku bergegas

Mumpung matahari belum terlihat sepenuhnya
Aku ingin melihatmu dengan cahaya redup, dikelilingi angin tenang
Disepanjang Jalanan yang masih lengang
Lampu-lampu yang berjaga sepanjang malam, masih menyala
berdiri tegak,menatapku curiga
Seakan penuh tanya, "sedang apa disini?"
"Menanti...." ah, bukan..bukan.., bukan itu tujuanku ke sini.
(Aku sedang ga ingin bernyanyi dengan lampu!)
Aku berjalan pelan
Mencoba mendengar langkah perlahan
Bayangan itu, memenuhi sudut-sudut gelap
Meski dekat, namun tak bisa kudekap
Hadirnya gema tawa diudara pagi, memecah keheningan
Seketika Sirna, saat lampu terang menyorot, deru mesin melintas
Indah sekali
Setelah berlalu ribuan hari
Aku masih bisa menikmati pagi
Meski tanpamu...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun