Mohon tunggu...
Rudi Darma
Rudi Darma Mohon Tunggu... Administrasi - pemuda senang berkarya

pemuda yang menjadi dirinya di kampung halaman

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hindari Radikal, Belajarlah Agama Sampai Paripurna

26 Oktober 2019   17:02 Diperbarui: 26 Oktober 2019   18:06 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: muslim.or.id

Dalam agama Islam, Nabi Muhammad SAW pernah memperingatkan bahwa ada kelompok yang fasih membaca al --Qur'an tapi bacaan mereka tidak sampai melewati kerongkongan mereka. Artinya banyak orang yang pahami kitab suci hanya secara kasat mata dan tidak memahaminya dengan baik.

Akibat pemahaman yang tidak paripurna terhadap al Qu'an atau sepotong sepotong maka yang mereka pahami tidak sesuai dengan yang dimaksud. Hidup bersama pihak yang berbeda diterjemahkan dengansalah oleh orang-orang itu. Karena pemahaman yang tidak paripurna maka implementasi yang salahlah yang berlaku.

Sehingga tak heran implementatif yang tersaji ke kita dan masyarakat dunia bahwa agama yang mereka yakini itu penuh dengan kekerasan dan kekejaman terutama yang tidak sepaham dengan mereka. Kita bisa melihat apa yang terjadi pada gedung kembar menara WTC di New York Amerika Serikat, amat mengecewakan seluruh dunia, terutama karena aksi mereka yang di luar nalar itu.

Juga bom Bali pertama yang menyasar orang asing yang notabene non muslim merupakan implementasi 'salah baca' ajaran yang mereka dalami. Bacaan mereka yang sampai kerongkongan itu membuat mereka tega untuk membinasakan ratusan nyawa yang ternyata tidak saja berisi orang asing tetapi juga orang lokal yang terdiri dari agama yang sama dengan si pengebom.

Kini sebagian besar dari mereka sudah menjalani hukuman (sebagaian besar mereka dijatuhi hukuman mati). Tetapi ada yang dihukum seumur hidup dan kini  dia mengakui kesalahan dalam membaca perintah Allah dalam al-Quran, insyaf dan meminta maaf pada keluarga korban . Banyak sekali masyakat lokal yang sama keyakinannya dengan pelaku  dan tdak bersalah yang menjadi korban kejejaman mereka.

Meski begitu, beberapa orang lain masih melakukan hal yang sama, yaitu tidak pahami ajaran agama dengan baik. Sekadar ikut-ikitan dan akhurnya mereka melakukan hal yang tidak seharusnya alias berbuat radikal.  Bukan agamanya yang radikal tapi cara mereka beragamalah yang membuat agama yang mereka anut tu radikal.

Karena itu mari bersama-sama kita letakkan agama itu pada rel yang benar dimana setiap perintah Allah hars dipahami dengan sempurna sehingga tidak salah dalam menerjemahkan perintah. Kuci terus belajar dan tak sumhkan berguru pada orang yan tepat yang pahami agama dengan baik sampai akarnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun