Mohon tunggu...
Rudi Darma
Rudi Darma Mohon Tunggu... Administrasi - pemuda senang berkarya

pemuda yang menjadi dirinya di kampung halaman

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pemuda dan Teror Sri Lanka

23 April 2019   02:52 Diperbarui: 23 April 2019   03:40 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin sebagian dari kita memperhatikan apa yang sedang dialami oleh negara pulau Sri Lanka. Negara yang berpenduduk sekitar 20 juta jiwa ini terletak di sebelah tenggara India. Sri Lanka atau tiga dekade lalu disebut dengan Ceylon, punya produksi teh yang amat terkenal dan sering disebut the Ceylon.

Sering disebut sebagai permata  Samudra Hindia karena bentuk pulau dan keindahan alamnya. Sri Lanka adalah Republik semi presidensial yang punya peran penting sebagai tempat perhentian perdagangan laut pada masa jalur sutra sampai Perang Dunia II. Sehingga tak heran penduduknya juga beragam, baik dari agama, suku dan bahasa. Kebanyakan penduduk awalnya berasal dari India yang merupakan negara yang secara geografis paling dekat dengan mereka.

Budha amat dominan di Sri Lanka. Malah negara ini punya warisan Budha yang amat kaya. Tulisan Budha pertama kali dapat ditemukan di negara ini.  Sri Lanka punya dua etnis besar yaitu Sinhala dan Tamil. 

Etnis Sinhala  yang berjumlah sekitar 70 % sebagian besar beragama Budha. Sedangkan etnis lebih kecil yaitu Tamil punya beberapa macam agama yaitu Hindu , Islam, Kristen dan Katolik serta lain-lain.

Hari Minggu lalu, ketika sebagian umat Kristen dan Katolik merayakan hari raya Paskah terjadi pengeboman terhadap beberapa gereja yang sedang merayakan Paskah, beberapa hotel mewah dan tempat lainnya. Seluruhnya ada tujuh titik yang sebagian besar. 

Korban yang jatuh sampai Selasa (22/4) diperkirakan sekitar 290 orang dan mungkin akan terus bertambah mengingat ratusan orang lain masih dirawat karena luka-luka yang dideritanya. Ini adalah terror yang paling buruk yang pernah dialami oleh negara itu.

Sesaat setelah kejadian itu, pemerintah Sri Lanka memblokir beberapa media sosial seperti facebook dan snapchat dan masih membiarkan twitter beroperasi. Tujuannya agar kejadian itu tidak terblow-up secara liar sehingga menimbulkan ketajkutan lanjutan atau bisa jadi menjadi alat untuk  terror selanjutnya. Atau menjadi inspirasi karena berita di medsos nyaris tanpa konfirmasi sehingga dapat bergerak liar.

Lalu apa hubungan dengan pemuda?

Pemuda atau generasi millennial dan bahkan generasi Z adalah dua generasi yang lahir setelah internet ada dan mereka besar dengan fasilitas itu. Banyak hal dipermudah dengan fasilitas itu. Bahkan nyaris dalam hitungan detik dan hanya dilakukan dengan jari tangan, untuk mendistribusikan berbagai berita.

Ironisnya karena media sosial yang terfasilitasi oleh internet itu seringkali mampu menyebarkan berita tanpa konfirmasi, seringkali menjadi alat bagi pihak yang tidak bertanggungjawab  untuk menyebarkannya. 

Akibatnya bisa panjang yaitu menimbukan inspirasi untuk melakukan terror atau malah menimbulkan ketakutan. Karena itu tindakan pemerintah Sri Lanka bisa dimengerti agar rantai penyebaran berita terror iar tidak menggelinding begitu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun