Mohon tunggu...
Rudi Darma
Rudi Darma Mohon Tunggu... Administrasi - pemuda senang berkarya

pemuda yang menjadi dirinya di kampung halaman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Melihat Perbedaan dari Sisi Positif

11 Maret 2019   10:45 Diperbarui: 11 Maret 2019   11:31 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum Indonesia berdiri dimana wilayah ini bernama Nusantara dan disatukan oleh kerajaan Majapahit di bawah Mahapatih yang amat terkenal yaitu GajahMada, perbedaan di Nusantara itu sudah ada. Dimana bahasa, adat dan kebiasaan masing-masing  tempat sudah berbeda. 

Itu belum lagi dengan perbedaan keyakinan yang ada. Dimana selain  berbagai aliran kepercayaan yang ada , juga Hindu dan Budha. Juga agama Islam yang mulai masuk ke Nusantara melalui pedagang-pedagang dari Gujarat.

Pada masa, itu mereka sudah mengenal perbedaan dan tidak jadi masalah asal berpegang pada prinsip-prinsip kebangsaan yang sudah ditetapkan. Termasuk agama Islam yang waktu itu adalah agama yang baru datang membawa pengaruh cukup besar di Majapahit.

Pada perjalanannya, dengan berliku dimana Indonesia merdeka dari penjajahan Belanda . Setelah perjuangan cukup tragis dimana sumber kekayaan alam Negara dikeruk oleh mereka. Penderitaan banyak yang lahir pada era itu. 

Jutaan rakyat yang tewas akibat tanam paksa, kerja paksa (rodi) untuk membangun jalan, jembatan dan lainnya)  Belum lagi perjuangan para tokoh kemerdekaan yang sengaja dihalangi oleh Belanda dengan dibuang ke Bangka, ke Digul dan beberapa daerah lain.

Ketika para tokoh kemerdekaan itu mulai merasa harus segera memerdekakan diri yaitu saat Jepang takluk ke sekutu setelah dibomnya Hiroshima dan Nagasaki. Lalu dengan gagah berani mereka memproklamirkan kemerdekaan Indonesia dengan berbagai kompromis dengan banyak pihak sebagai pencetus kemerdekaan. Para pihak itu adalah pemuda dan tokoh yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia.

Mereka berbeda. Baik dari segi adat istiadat, Agama, bahasa dan budaya.  Ada pemuda dan tokoh kemerdekaan yang berasal dari Padang, Jawa Timur, Bai, Maluku, Papua, Jawa Tengah dan lain sebagainya. Juga ada yang beragama Islam , Kristen, Hindu dan Budha.  Saat itu semua pihak menerima apa adanya . Sadar bahwa perbedaan adalah takdir Indonesia.  

Sehingga tak perlu banyak yang perlu diperdebatkan soal perbedaan.  Jadi saat kemerdekaan diproklamirkan, soal perbedaan adalah sesuatu  yang selesai diperdebatkan dan Indonesia memang dibangun dengan basis sekian banyak perbedaan dari wilayah dan kondisi Negara itu sendiri.

Karena itu, jika pada saat ini soal perbedaan itu diperdebatkan kembali , itu adalah sesuatu yang terlalu terlambat bahkan kuno untuk diangkat.  Hal-hal seperti itu cenderung menghabiskan waktu. 

Energi dan waktu kita saat ini lebih baik dipakai untuk menguatkan semangat persaudaraan dalam perbedaan.  Jangan habiskan waktu untuk melihat sesuatu dari sisi perbedaan karena akan memperkeruh keadaan dan tidak produktif. Sebaliknya lihatlah sesuatu dari sisi persamaan karena itu akan lebih positif dan membangun .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun