Mohon tunggu...
Rudi Darma
Rudi Darma Mohon Tunggu... Administrasi - pemuda senang berkarya

pemuda yang menjadi dirinya di kampung halaman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bersatu Untuk Perjuangan "Zaman Now"

17 Desember 2018   04:31 Diperbarui: 17 Desember 2018   05:24 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi yang mengingat sejarah atau menyukai sejarah mungkin tak akan lupa pada peristiwa Agresi Belanda II yang menyasar Yogyakarta. Kota itu menjadi ibukota Indonesia, setelah pindah dari Jakarta.

Bagi Indonesia peristiwa itu adalah peristiwa penyerangan atau penyerbuan. Tetapi  penyerangan dengan strategi merebut lapangan udara Maguwo itu bagi Belanda adalah aksi polisionil. Dinamakan seperti itu karena menurut Belanda mereka menertibkan salah satu wilayahnya yaitu Indonesia. Artinya Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia. Padahal Indonesia sudah memproklamirkan kemerdekaannya pada tahun 1945 dan Agresi Belanda II itu berlangsung pada tahun 1949.

Apa yang terjadi pada agresi itu adalah pertempuran yang sangat tidak imbang antara Belanda dan Indonesia . Sebenarnya pemerintah Indonesia sendiri tengah berada pada keadaan yang belum sepenuhnya kuat  dan karena itu Yogya dipilih. Dianggap lebih aman dari Jakarta.  

Setelah penyerbuan  ke Yogyakarta, Soekarno diasingkan ke Brastagi dan Hatta diasingkan ke Bangka. Tetapi kemudian perjuangannya diteruskan oleh beberapa orang menterinya dan Panglima Besar Sudirman yang melakukan perlawanan meskipun dalam keadaan sakit.

Perjuangan saat itu sama sekali tidak mudah. Belanda memakai senjata yang lebih banyak dan taktik licik untuk membat Indonesia menyerah. Tetapi itu tidak dilakukan oleh bangsa kita sampai terbentuknya Republiki Indoensia Serikat (RIS) dan kemudian kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia  17 Agustus 1950.

Karena itu kaum muda masa kini harus bisa memahami dan menghargai sejarah dan perjuangan yang dilakukan oleh para pejuang kita untuk mempertahankan tanah air. Bukan sesuatu yang mudah bagi Panglima Besar Sudirman dalam keadaan sakit keras dan ditandu untuk memimpin perjuangan melawan Belanda sejak dari Yogya ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kaum muda zaman kini harus tetap ingat bahwa kemerdekaan Indonesia ini diraih dengan sangat sulit dan penuh perjuangan. Sehingga harus selalu waspada akan upaya perpecahan bangsa yang selalu saja mengintip kesatuan tanah air kita.

Disisi lain kita harus sadar bahwa bela Negara dalam bentuk sekarang adalah perasaan empati dan saling menghargai perbedaan yang dimiliki oleh pihak lain. Karena hekekatnya perbedaan Indonesia adalah takdir karena itu kita harus selalu menghargai perbedaan kita itu.

Carilah sisi sisi yang bisa menyatukan dan bukan malah lebih memperparah perbedaan . Perbedaan di Indonesia sejatinya adalah kekayaan yang jika dihimpun akan menjadi kekuatan yang maha dahsyat untk melawan apapun.

Karena itu kita harus sadar akan sejarah bangsa. Dari situ kita bisa bersama-sama mewujudkan cita-cita bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun