Mohon tunggu...
rudi kafil yamin
rudi kafil yamin Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa yang tak kunjung berkarya

Bergaya dengan karya

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Selamat Jalan Ramadan!

3 Juni 2019   16:44 Diperbarui: 3 Juni 2019   16:51 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 

 

Kutulis catatan ini saat benar-benar ingin memahami kehidupan, saat air mata benar-benar kehabisan mata airnya dan  bila hidupku ini memang berada di ambang batas, Tuhan aku berserah diri hanya kepadamu yang maha kasih dan maha penyayang. Beberapa hari lagi kita akan merayakan kemenangan dan akan meninggalkan bulan penuh keberkahan yaitu bulan suci Ramadhan.

Dalam satu bulan penuh setelah kita melewati ribuan rintangan dan berbagai macam halangan, akan ada yang hilang dan meluruh ketika hati manusia benar-benar retak memahami Ramadhan kali ini. Tak lain hanyalah keberkahan demi keberkahan yang berangsur tiba-tiba hilang di bulan ini. Penyesalan demi penyesalan terukir jelas dan terpampang dalam diri ini, bahwa ada yang belum sempat kita benahi selama bulan Ramadhan. Tentu ini akan menjadi penyesalan yang begitu mendalam sebab kita tidak akan pernah tahu akan berjumpa lagi dengan bulan ini atau tidak.

2

Di Foto oleh Wili Wongka/ Rafi Fahmi
Di Foto oleh Wili Wongka/ Rafi Fahmi

Sesaat tiba hari raya Idul Fitri, Bulan Suci Ramadhan di lepaskan dengan segala kesempurnaan bilangan nya tibalah hari itu dimana semua Tawa, Luka dan Duka dihempaskan dalam satu senyuman yang melekat pada masing-masing tubuh manusia. Hari raya Idul Fitri kembali mengingatkan kita pada kesejatian dalam diri kita. Terlahir kembali dalam keadaan yang paling suci. Kembali dalam keadaan yang fitrah, Fitrah umat manusia adalah menyembah kepada yang maha esa sebagai umat yang menghamba kepada penciptanya, Allah Swt. Akan tetapi kita tak mampu menjahit luka dan duka di Bulan Ramadhan. Hari-hari yang dilalui dengan penuh perjuangan, hari-hari kita yang setia menganyam kesaksian atas dasar perlawanan melawan Hawa Nafsu, Rasa Haus dan Lapar. 

Di Foto oleh Wili Wongka/ Rafi Fahmi
Di Foto oleh Wili Wongka/ Rafi Fahmi

Kita telah di didik dalam satu bulan penuh untuk menahan segala hal-hal buruk. Mulai dari menahan rasa lapar dan haus, menahan amarah, dan menahan kesabaran agar kita tetap bijak menyikapi persoalan kehidupan, lalu tanggung jawab yang kita emban pada diri kita sendiri dalam niat pada saat sahur hingga waktu berbuka itulah sebuah bentuk tanggung jawab dan penghargaan pada diri sendiri. Dimana kita bertanggung jawa pada diri sendiri atas puasa yang kita jalani, Saudaraku bulan Ramadhan ini tinggal menghitung beberapa hari lagi ia akan pergi meninggalkan kita semua, dan entah apakah kita akan berjumpa kembali dengan bulan ramadhan lagi atau tidak.

Sesaat nanti hari raya Idul Fitri tiba, kita akan berdiri berlama-lama dibawah bentangan luas Lazuardi dengan tegap dan mematung di hadapan Tuhan dalam Do'a meminta ampunan atas segala tindakan yang begitu lalai di masa-masa yang telah berlalu. Lalu kita akan termangu mengangkat tangan dengan mata yang tertutup dan hati yang retak, dalam shalat dan meminta Tuhan kini aku beranjak menua, dalam takdirmu aku masih membuat dosa, serupa buih-buih air di laut luas yang tak terhitung jumlahnya, Tuhan ampunilah aku. Lalu saat hari-hari itu tiba, kita bertamu dan saling menerima tamu. Saling berkunjung dan saling menyapa. Saling memberi dan berbagi. Salam dan bersalaman memohon maaf satu sama lain, mengetuk satu pintu rumah dan pintu rumah lainnya. Ada sebagian yang tinggal dirumah dan ada sebagian yang datang secara tiba-tiba, menghantarkan kebahagiaan dan keberkahan di bulan suci Ramadhan.

Selamat jalan Ramadhan, sekali lagi selamat jalan. Terimakasih telah berkenan untuk menerima diriku di Ramadhan kali ini. Tuhan, semoga di Ramadhan berikutnya aku masih ada. Dan saudaraku selamat kembali kepada kalian yang telah pulang ke kampung halaman, Terimakasih telah menemani Ramadhan kali ini. Beribu maaf entah untuk yang kesekian kali maafkan dan maafkanlah, selamat jalan Ramadhan dan selamat kembali ke kampung halaman kawan-kawan. Semoga kita semua bernasib baik di dunia dan akhirat.

Bandung, 03-06-2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun