Mohon tunggu...
Rudi slamet
Rudi slamet Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Belajar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Jembatan Linggamanik Jampang Tengah Kondisinya Sangat Memprihatinkan

21 Februari 2019   23:18 Diperbarui: 21 Februari 2019   23:45 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan linggamanik jampang tengah (Foto: radarsukabumi.com)

Sukabumi. Kondisi Jembatan Linggamanik yang beralas dasar  dari kayu saat ini kondisinya cukup memprihatinkan, terlihat jelas sebagian bahu jembatan pada bolong, hingga tidak bisa dilalui kendaraan roda 4. 

Material kayu sebagai alas jembatan cukup lapuk dimakan usia dan butuh segera direhabilitasi, jika berlarut dibiarkan dengan keadaan yang nyaris ambrol dibeberapa bagian dikhawatirkan akan mengancam keselamatan pengguna jembatan yang melintas diatasnya.

Jembatan Linggamanik  berada di Desa Nangerang, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat merupakan akses penghubung antara Desa Bojong Jengkol dibagian Barat dan Kampung Nangerang, sekaligus jalan tembus ke bagian Timur Desa Neglasari Kecamatan Purabaya.

Dari pantauan kompasina.com  dengan lebar 2.5 meter dan panjang jembatan mencapai 14 meter sudah sangat tidak layak untuk dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua yang melintas.

Jembatan yang terakhir dibangun sekitar 16 tahun silam, hingga saat ini belum dapat perbaikan serius, hanya swadaya masyarakat sekitar yang kerap menambal dengan material seadanya. 

kondisi Jembatan Linggamanik jampang tengah (radarsukabumi.com)
kondisi Jembatan Linggamanik jampang tengah (radarsukabumi.com)
Padahal, jembatan ini adalah akses vital bagi warga untuk melakukan aktivitas dari mulai pelajar hingga petani untuk mengantar hasil bumi ke kota Sukabumi.

Para petani pun ikut kena dampaknya ketika akan memasarkan kekota mereka harus merogoh ongkos tambahan buat tukang kuli pikul untuk menyebrangkan hasil bumi mereka, seperti yang di alami salah seorang tengkulak hasil bumi yang bernama Aat.

Saya terpaksa harus bongkar muat dan ganti kendaraan saat melintasi jembatan ini serta harus menggunakan jasa tukang kuli pikul untuk menyebrangi jembatan, jadi nambah modal lagi. jelasa Aat yang juga ketua paguyuban pengusaha di Desa tersebut. Kamis  [21/02/19].

Sebelumnya kita sering rereongan antar pengusaha disini untuk beli kayu guna menambal sulam alas jembatan tersebut, namun tak bertahan lama, seharusnya ini sudah dibangun kembali bukan di renovasi, mengingat besi - besinya juga sudah berkarat khwatir tidak kuat menahan beban berat.

Hal senada di ungkapkan Abdilah Asmara (28) Ketua Kompepar (Kelompok Penggerak Pariwisata) Desa Nangerang Saat ditemui dilokasi. Jembatan tersebut  sangat dibutuhkan warga beberapa desa juga penyambung antar kecamatan, namun sayang sampai saat ini belum ada sentuhan dari pihak yang berwenang  untuk membangunnya kembali. 

Karena menurut informasi dari Pemdes itu merupakan jalan Kabupaten, jadi saya mohon atas nama warga kepada Dinas terkait agar segera meninjau langsung jembatan serta jalan yang ada disini, yang ke adaanya sangat memprihatinkan serta sangat membahayakan bagi pengguna jembatan yang melintas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun