Mohon tunggu...
Tubagus Adhi
Tubagus Adhi Mohon Tunggu... Wiraswasta - wartawan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

wartawan senior anggota PWI

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pertemuan Airlangga dan Puan Belum Terlaksana, tetapi Golkar dan PDIP tetap Mesra

7 September 2022   13:50 Diperbarui: 7 September 2022   14:00 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. (Foto: Golkarpedia).

SAFARI politik para calon pemimpin negara melalui Pilpres 2024 masih terus dilakukan secara intensif. Tentunya di tengah-tengah kesibukan keseharian mereka dalam menjalankan tugas, pokok dan fungsinya sebagai pejabat pemerintahan dan pusat dan daerah. Itulah pula yang belakangan ini rajin dilakukan oleh Puan Maharani. Ketua DPP PDIP ini terakhir melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto, ketua umum sekaligus ketua dewan pembina Partai Gerindra.

Agenda politik Puan Maharani selanjutnya adalah bertemu dengan Airlangga Hartarto. Namun, silaturahmi putri mahkota PDIP dengan ketua umum Partai Golkar itu belum lagi terlaksana. Rencana pertemuan yang sejatinya dilakukan pekan pertama September ini kemungkinan besar tampaknya akan diatur kembali.

Urungnya pertemuan antara Airlangga dan Puan ini menimbulkan beragam spekulasi. Ada yang menyebut jika Puan sengaja membatalkan rencana pertemuannya dengan Airlangga setelah mempertimbangkan secara matang bahwa PDIP tidak mungkin berkoalisi dengan Golkar, yang sudah menyatu dengan PAN dan PPP dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB)). Safari politik para pemimpin parpol memang erat dikaitkan dengan eskalasi pembentukan koalisi, menghadapi Pilpres, Pileg dan Pilkada serentak 2024.

Kendati demikian, dalam hemat penulis, belum terealisasinya pertemuan antara Airlangga dan Puan tidak bisa diartikan sebagai tertutupnya potensi kedekatan PDIP dan Golkar. Kita ketahui bahwa kemesraan antara Golkar dengan PDIP sudah tersaji sejak 2 periode pemerintahan Presiden Joko Widodo. Chemistry Golkar dan PDIP disebut-sebut bukan saja memperkuat pemerintahan Jokowi, akan tetapi juga kian memuluskan kinerja pemerintahan.

Oleh karena itu, urungnya pertemuan Airlangga dengan Puan tidak didasari adanya ketidakcocokan antara Golkar dengan PDIP. Tidak ada permasalahan apa pun antara Golkar dengan PDIP. Partai Beringin dan Partai Banteng sama-sama loyalis kental Jokowi.

Sangat mungkin alasan tidak terlaksananya pertemuan tersebut karena salah satu di antara mereka memiliki agenda yang lebih penting. Apalagi, peristiwa serupa juga pernah terjadi saat Puan mengagendakan pertemuan dengan Prabowo, namun karena alasan teknis pertemuan itu tidak jadi dilakukan.

Dalam penelusuran penulis, urungnya pertemuan Airlangga dan Puan sangat mungkin juga dimaknai sulitnya kedua partai untuk berkoalisi. Ada pandangan yang menyebutkan bahwa PDIP kemungkinan besar hanya melakukan komunkasi mendalam dengan pihak-pihak yang dianggap strategis.

Dalam konteks ini ada pandangan yang menilai bahwa PDIP menganggap Gerindra jauh lebih strategis dibanding Golkar. Dari perspektif tersebut, PDIP merasa lebih strategis berkoalisi dengan Gerindra, ketimbang dengan Golkar. Bahkan ada yang menyebut jika PDIP dan Gerindra sama-sama menjadi pemain kunci untuk mengotak atik koalisi lain. Bersatunya PDIP dengan Gerindra bisa membuat PKB, yang sudah lebih awal berkoalisi dengan Gerindra, gerah.

Kita mencatat bahwa jauh sebelum melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto, PDIP lebih dulu mendekati Partai Nasdem dengan maksud mengotak atik koalisi PKS-Demokrat-Nasdem. Apalagi sejak jauh-jauh hari koalisi tersebut tengah mewacanakan mengusung Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) HY untuk Pilpres 2024.

Pada sisi lain ada juga pendapat tentang tidak akan adanya perubahan peta koalisi paska kunjungan PDIP ke sejumlah partai tersebut. Terkait dengan itu, semakin sulit untuk memprediksi jadinya pertemuan antara Airlangga dengan Puan, apalagi memperhitungkan PDIP akan bergabung dengan KIB.

Sangat kecil kemungkinannya PDIP akan bergabung KIB. Perhitungannya, jumlah perolehan suara KIB sudah mencukupi untuk mengajukan pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) dari internal KIB itu sendiri. Koalisi Golkar, PAN dan PPP secara parliamentary threshold (PT) sudah memenuhi persyaratan untuk mengajukan capres dan cawapres sendiri, tanpa harus berkoalisi dengan PDIP.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun