Mohon tunggu...
Rudi Nofindra
Rudi Nofindra Mohon Tunggu... Guru - Guru Biasa

" Fokus pada perjalanan, bukan tujuan." - Greg Anderson

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Digitalisasi Konten Pembelajaran

16 Februari 2021   22:51 Diperbarui: 16 Februari 2021   23:21 1356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Digitalisasi merupakan proses peralihan media, peralihan yang dimaksud adalah peralihan dari cetak, video, maupun audio menjadi bentuk digital. Digitalisasi bertujuan agar bisa membuat sebuah materi (konten) dalam bentuk digital.

Digitalisasi terlahir dari derasnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang merangkum segala aspek-aspek yang berhubungan medium digital kemudian difungsikan sebagai alat untuk mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, mengantarkan dan menyajikan kedalam bentuk informasi.

Sektor pendidikan saat ini menjadi prioritas untuk ditingkatkan,  pembelajaran masa pendemi yang belum memulihkan cara belajar normal akan berkaitan dengan kualitas pembelajaran. Meski telah diperbolehkan melalui Kementerian Pendidikan  dan Kebudayaan untuk melakasanakan proses pembelajaran tatap muka namun belum menjadi sebuah keputusan yang dapat dilaksanakan di banyak daerah. 

Upaya yang dapat dilakukan untuk tetap menjaga kualitas tersebut adalah pengembangan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik. Pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik dapat dilakukan dengan membangun sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik memiliki kemampuan untuk belajar lebih menarik, interaktif, dan bervariasi.

Pembelajaran dengan membuat konten-konten digital merupakan suatu solusi yang dapat memfasilitasi peserta didik belajar lebih luas, lebih banyak. Melalui fasilitas yang disediakan oleh sistem tersebut, pembelajar dapat belajar kapan dan dimana saja tanpa terbatas oleh jarak, ruang dan waktu. Materi pembelajaran yang dipelajari lebih fleksibel, tidak saja dalam bentuk verbal, akan tetapi lebih variatif seperti teks, visual, audio, dan gerak. Pembelajaran digital memerlukan peserta didik dan tenaga pengajar berkomunikasi secara interaktif melalui pemanfaatan  platform digital, seperti media komputer dengan internetnya, handphone dengan berbagai aplikasinya lainya. 

Pemanfaatan media digital bergantung pada konten-konten pembelajaran dan karakteristik mata pelajaran. Pembelajaran melalui Web yang menunjukkan teks, adalah cara-cara bahwa pentingnya konten pembelajaran didokumentasi secara digital. Komunikasi yang lebih banyak visual meliputi gambaran papan tulis serta digabungkan dengan percakapan melalui konferensi video yang memperbolehkan peserta didik menggunakan media yang berbeda untuk bekerja.  

Pembelajaran digital adalah sebuah penerapan konten pembelajaran yang berbasis digital. Pembelajaran digital diawali dengan perencanaan yang baik, kemudian materi pembelajaran disampaikan (delivery content) kepada peserta didik harus mengacu pada perencanaan tersebut. Hal ini menuntut kompetensi bagi seorang tenaga pengajar dalam menyajikan konten pembelajaran digital meliputi perencanaan dan pengorganisasian pembelajaran, keterampilan penyajian, kerjasama, keterampilan bertanya, serta penguasaan konten pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran serta koordinasi dalam aktivitas belajar.

Pengetahuan tentang teori belajar, pembelajaran digital dan perencanaan pembelajaran yang juga secara tidak langsung memaksa tenaga pengajar menguasai penggunaan media digital adalah sebuah pergeseran pola pembelajaran antara pembelajaran yang tidak melibatkan teknologi dengan pembelajaran yang menggunakan teknologi dan konsep pembelajaran berbasis kelas dengan pembelajaran digital yang tidak harus ada di kelas memiliki perbedaan dari segi gaya mengajar, teknik serta motivasi peserta didik dan tenaga pengajar. Pendekatan pembelajaran digital sementara ini dianggap efektif bila mencermati kondisi pandemi yang masih berlangsung. 

Kendala utama adalah lemahnya kemampuan pengelolaan dalam merencanakan sistem pembelajaran digital. Sistem pembelajaran digital menuntut keberadaan infrastruktur dan teknologi yang mendukung (technology support), seperti komputer, akses internet, server, televisi, video interaktif dan sebagainya. Keterlibatan teknologi tersebut tidak bisa digunakan secara spontanitas namun diperlukan sebuah desain pembelajaran yang memadukan teknologi tersebut secara efektif. 

Pembelajaran digital memiliki variasi sesuai dengan modus yang digunakannya, yaitu digital sepenuhnya atau kombinasi dengan tatap muka (face to face). Tatap muka dapat juga dilakukan dengan melibatkan teknologi, misalnya video conferencing atau tele conferencing. Keberhasilan pengembangan sebuah pembelajaran digital diperlukan desain secara bertahap. Desain ini secara khusus difokuskan pada penggunaan metode lanjutan dalam pembelajaran digital, khususnya pada aspek desain dan prinsip-prinsipnya.

Pembelajaran digital dapat dirumuskan sebagai 'a large collection of computers in networks that are tied together so that many users can share their vast resources' (Williams, 1999). Pengertian pembelajaran digital meliputi aspek perangkat keras (infrastruktur) berupa seperangkat komputer yang saling berhubungan satu sama lain dan memiliki kemampuan untuk mengirimkan data, baik berupa teks, pesan, grafis, video maupun audio. 

Dengan kemampuan ini pembelajaran digital dapat diartikan sebagai suatu jaringan komputer yang saling terkoneksi dengan jaringan komputer lainnya ke seluruh penjuru dunia. (Kitao,1998). Namun demikian, pengertian pembelajaran digital bukan hanya berkaitan dengan perangkat keras saja, melainkan juga mencakup perangkat lunak berupa data yang dikirim dan disimpan yang sewaktu-waktu dapat diakses. 

Beberapa komputer yang saling berhubungan satu sama lain dapat menciptakan fungsi sharing yang secara sederhana hal ini dapat disebut sebagai jaringan (networking). Fungsi sharing yang tercipta melalui jaringan (networking) tidak hanya mencakup fasilitas yang sangat dan sering dibutuhkan, seperti printer atau modem, maupun yang berkaitan dengan data atau program aplikasi tertentu. 

Kemajuan lain yang berkaitan dengan pembelajaran digital sebagaimana yang dikemukakan oleh Kenji Kitao (1998) adalah banyaknya terminal komputer di seluruh dunia terkoneksi ke pembelajaran digital, sehingga banyak pula orang yang menggunakan pembelajaran digital setiap harinya. 

Mengingat pembelajaran digital sebagai metoda atau sarana komunikasi yang mampu memberikan manfaat besar bagi kepentingan para peneliti, pengajar, dan pembelajar, maka para pengajar perlu memahami karakteristik atau potensi pembelajaran digital agar dapat memanfaatkannya secara optimal untuk kepentingan pembelajaran para pembelajarnya. 

Keuntungan pembelajaran digital adalah media yang menyenangkan, sehingga menimbulkan ketertarikan pembelajar pada program-program digital. Pembelajar yang belajar dengan baik akan cepat memahami komputer atau dapat mengembangkan dengan cepat keterampilan komputer yang diperlukan, dengan mengakses Web. Oleh karena itu, pembelajar dapat belajar di mana pun pada setiap waktu.

Pembelajaran digital menerapkan sistem pembelajaran yang tidak berlangsung dalam suatu tempat saja, sehingga tidak ada interaksi langsung secara tatap muka antara pengajar dan pembelajarnya. Interaksi antara pengajar dan pembelajar dapat dilakukan, baik dalam bentuk real time (waktu nyata) atau a real time (tidak nyata). 

Interaksi dalam bentuk real time (synchronous) yang dapat dilakukan antara lain melakukan interaksi langsung atau pertemuan secara online (online meeting), real audio atau real video, dan chatroom. Sedangkan interaksi yang a real time (a synchronous) bisa dilakukan dengan mailing list, discussion group, newsgroup, dan bulletin board. 

Dengan real time dan a real time menjadikan adanya interaksi antara pengajar dan pembelajar yang dapat menggantikan interaksi langsung secara tatap muka, meskipun tidak sepenuhnya. Interaksi ini sangat mungkin untuk dilakukan dengan menggunakan berbagai macam media pembelajaran supaya mudah dijangkau pembelajar dalam mendapatkan materi pembelajaran atau informasi-informasi lainnya, seperti teknologi media komputer dengan internetnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun