Mohon tunggu...
Cahya Nugraha
Cahya Nugraha Mohon Tunggu... Human Resources - Suka naik gunung, camping, jalan-jalan, makan-makan. @rubikomugglo

Baru menjelajahi 18 dari 17.000 pulau di Indonesia. Blog: rubikomugglo.weebly.com Twitter: @rubikomugglo Instagram: rubikomugglo

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kuliner Tradisional yang Harus Dicoba Saat Mampir ke Pasar Sekaten

10 Desember 2016   13:33 Diperbarui: 10 Desember 2016   16:32 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekaten sudah hampir usai, perhelatan yang dimulai pada tanggal 18 November ini akan berakhir pada hari Minggu, 11 Desember 2016. Sekaten selalu menawarkan kesan yang spesial bagi seluruh warga Jogja. Hiburan murah tumpah ruah tersedia di pusat kota Jogjakarta. 

Sejak sore hari, ramai orang datang ke Pasar Sekaten ini. Hiburan yang ditawarkan oleh Pasar Sekaten memang beragam, dari pasar malam, stand kuliner, wahana permainan, serta ratusan awul-awul (pakaian bekas) berjejer memenuhi area Alun-Alun Utara. Namun jangan hanya terpana pada pasar malamnya saja, Sekaten menawarkan kuliner tradisional yang tidak bisa ditemukan di tempat lainnya.

Penjual Endog Abang (dok.pribadi)
Penjual Endog Abang (dok.pribadi)
Endog Abang alias Telur Merah (dok.pribadi)
Endog Abang alias Telur Merah (dok.pribadi)
1. Endog Abang (Telor Merah)

Endog Abang adalah bahasa Jawa dari telur merah. Telur merah ini terbuat dari telur ayam yang direbus dan dicat merah kulitnya. Biasanya telur ini ditusuk dengan sebatang bambu dan diberi hiasan. Para penjual telur ini juga sering menyandingkan kuliner ini dengan gulungan daun sirih tembakau dan bunga kantil. 

Warnanya yang mencolok memang menarik perhatian orang orang untuk mampir melihat dan bertanya. Endog Abang mempunyai nilai filosofis yang tinggi, yakni warna merah melambangkan kesejahteraan dan telur melambangkan kelahiran. Bilah bambu yang digunakan untuk menusuk telur melambangkan hubungan antara Yang Maha Kuasa. Sehingga secara kesatuan Endog Abang dapat diartikan sebagai simbol kelahiran kembali untuk masa depan yang lebih baik  dengan tetap berpedoman kepada ketentuan Tuhan.

Penjual Nasi Gurih (dok.pribadi)
Penjual Nasi Gurih (dok.pribadi)
Pendamping Nasi Gurih (dok.pribadi)
Pendamping Nasi Gurih (dok.pribadi)
Sepiring Nasi Gurih (dok.pribadi)
Sepiring Nasi Gurih (dok.pribadi)
2. Nasi Gurih

Sebelum memasuki area pasar malam, cobalah melipir sedikit ke depan Masjid Kauman. Kita langsung bisa melihat berderet lapak nasi gurih berbaris menawarkan dagangannya. Kalau kita masuk lebih dalam melewati gerbang, kita bisa menikmati seporsi nasi gurih ditemani alunan gamelan sekaten yang dimainkan sepanjang hari. 

Sepiring nasi gurih berisi nasi diberi bermacam-macam toppingseperti suwir ayam, kedelai putih, kacang tanah , kedelai hitam, kering tempe, sambel krecek, pindang telur serta kerupuk rambak. Rasanya sangat nikmat, semua komponennya saling melengkapi menciptakan sensasi yang meriah dimulut. Seporsi Nasi Gurih dihargai Rp. 12.000, buka sore hari sampai pukul 22.00 WIB

Penjual Sate Kere (dok.pribadi)
Penjual Sate Kere (dok.pribadi)
Lemak dibakar (dok.pribadi)
Lemak dibakar (dok.pribadi)
dsc-0057-jpg-584ba05009b0bd0b310feb7a.jpg
dsc-0057-jpg-584ba05009b0bd0b310feb7a.jpg
3. Sate Kere

Kuliner jahat yang satu ini memang tidak boleh dilewatkan untuk dicoba. Must try ! Sensasi lemak yang pecah di rongga mulut sangat berkesan. Walaupun termasuk kedalam kategori kuliner jahat, tetapi kuliner ini memang sangat lekat dengan sekaten. Makanan yang dibuat dari lemak sapi ini ditusuk dan dibakar. Cara paling mudah untuk menemukan penjual sate kere adalah dengan melihat asap yang ngebul dan harum bakaran yang khas. Lemak yang dibakar membuat asap bakaran sangat tebal dan harum. Untuk yang punya penyakit, tidak disarankan untuk makan makanan ini, dan harus dikonsumsi sesegera mungkin agar tidak mengeras kembali. 

Penjual Galundeg (dok.pribadi)
Penjual Galundeg (dok.pribadi)
Galundeng dan teman-temannya (dok.pribadi)
Galundeng dan teman-temannya (dok.pribadi)
4. Galundeng

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun