Mohon tunggu...
Mamik Rosita
Mamik Rosita Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, Supervisor, Praktisi Pendidikan

Blok ini berisi tentang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apersepsi "Critical Eleven" dalam Pembelajaran

1 Desember 2021   00:56 Diperbarui: 2 Desember 2021   10:28 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat melaksanakan pembelajaran, ada saat- saat penting dan kritis yang akan menentukan pembelajaran akan bermakna atau tidak bagi siswa. Moment apakah itu? Ya, moment kegiatan Appersepsi yang terdapat dalam kegiatan pendahuluan pembelajaran. 

Apersepi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menarik perhatian peserta didik supaya fokus pada ilmu atau pengalaman baru yang akan disampaikan oleh Guru. Fokus atau tidak siswa dalam pembelajaran ditentukan oleh berhasil atau tidak nya kegiatan appersepsi yang dilaksanakan oleh guru. Appersepsi dalam pembelajaran, ibarat "Critical Eleven" dalam penerbangan. Apakah Critical Eleven itu?

Dalam dunia penerbangan ada waktu yang kritis sekali, yaitu waktu yang menentukan selamat atau tidaknya suatu penerbangan. Waktu itu adalah 11 menit dalam penerbangan, yaitu 3 menit saat tinggal landas dan 8 menit saat mendarat. Saat itu pilot dan co pilot harus benar- benar konsentrasi dan waspada karena itu adalah waktu kritis yang mempengaruhi keselamatan pesawat. Saat kritis tersebut sering terjadi lost contact yang menyebabkan pesawat hilang kendali. Itulah yang dinamakan dengan "Critical elevent". 

Dalam dunia pembelajaran, Appersepsi adalah waktu kritis itu. 3 menit diawal kegiatan dan i menit di akhir pembelajaran adalah waktu kritis tersebut. Karena itu, guru harus mampu memanfaatkan waktu tersebut dengan maksimal agar tujuan pembelajaran tercapai. Tidak sampai terjadi learning loss dalam pembelajaran.

Guru harus bisa memanfaatkan kegiatan appersepsi dengan tepat, menarik dan bermakna bagi siswa. Bagaimana dan apa saja kegiatan appersepsi yang bisa menarik serta bermakna bagi siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran? Ada beberapa kegiatan appersepsi yang luar biasa dan bisa dilakukan oleh guru sebagaimana pengalaman penulis;

1.  Memberikan Kuis "yes or no"

Kuis yes or no bisa diberikan oleh guru baik untuk materi yang sudah dipelajari minggu lalu maupun yang akan dipelajari. Kuis yes or no adalah kuis berupa pembacaan pernyataan oleh guru, baik secara pisang maupun tulisan yang dijawab oleh siswa dengan pernyataan "yes" atau "no". Yes jika pernyataan yang diberikan oleh guru tersebut benar, dan no jika pernyataan yang diberikan oleh guru adalah salah. 

Contoh, saat guru mengajar materi makanan halal dan haram untuk mata pelajaran PAI. Maka guru bisa memberikan pernyataan sebagai berikut; "yes or no bahwa burung elang adalah merupakan makanan yang haram dimakan karena merupakan binatang yang dinash keharamannya dalam alqur'an". Maka siswa bisa menjawab yes jika merasa bahwa itu benar dan no jika merasa bahwa itu salah. Agar siswa lebih semangat, mintakaj6 siswa untuk melakukan gerakan, misalkan yes dengan mengepalkan tangan dan menariknya dari atas ke bawah dengan memekikkkan kata yes. Dan untuk no siswa bisa mengerakkan telapak tangan ke samping sebagai ikon menolak sambil memekikkkan kata no dengan tegas. Kemudian guru bisa menanyakan apa alasan dia menjawab yes dan alasan menjawab no.

2. Memberikan Kuis "Siapakah Aku?"

Nah, ini alternatif kegiatan appersepsi yang tidak monoton berikutnya. Yaitu dengan kuis Siapakah Aku. Kuis ini menjadikan kegiatan appersepsi lebih hidup dan interaktif. Bisa juga digunakan untuk pertanyaan materi yang lalu ataupun materi yang akan dipelajari untuk mengecek kemampuan awal siswa. 

Caranya adalah dengan menyiapkan beberapa pernyataan tentang suatu konsep. Misalkan kita hendak membahas tentang hukum bacaan mad pada mata pelajaran PAI dan BP. Kita bisa merumuskan beberapa pernyataan untuk satu jenis mad sesuai dengan konsepnya. Contoh mad 'Aridh lissukun'. Kita bisa merumuskan beberapa pernyataan tentangnya; Siapakah Aku? aku dibaca panjang 2 sampai 5 harokat, aku ada jika mad tobii berada di akhir ayat atau waqaf; Siapakah Aku?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun