Mohon tunggu...
Mamik Rosita
Mamik Rosita Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, Supervisor, Praktisi Pendidikan

Blok ini berisi tentang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Syukur

11 April 2021   11:15 Diperbarui: 11 April 2021   11:23 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pernahkah kalian merasa menjadi orang yang paling malang dan menderita se dunia? Pasti pernah. Saat lingkungan tidak mendukung, saat keluarga juga ruwet, banyak tekanan pekerjaaan, capek secara fisik maupun psikis.. semua itu menyebabkan kita stres dan merasa dunia tidak berpihak pada kita. Serasa kita berada pada titik nol. Ingin menangis dan menjerit...meminta pertolongan... tapi bingung dan tidak tahu pada siapa. Pernah kan?

Sama teman..saya juga pernah merasakan hal itu. Namun saat kondisi seperti itu kemudian kalian bertemu dengan orang yang jauh menderita daripada kita..pernahkah??

Itu pernah saya alami. Suatu hari sepulang dari ibadah ghoiru mahdhah (*baca= kerja), saya pacu kendaraan dengan kencang. Gas poll pokoke.. untuk melampiaskan kekesalan pada beberapa keadaan yang membuat saya tertekan. Dan ketika saya asyik dengan pelampiasan saya serta pandangan lurus ke depan, sudut mata kanan saya menangkap bayangan bergerak yang aneh di trotoar seberang jalan yang saya lewati. Seketika kendaraan saya rem...ciiiiitttt.... ya Allah mak jleb berhentinya. Untung tidak ada kendaraan di belakang saya. Lantas saya menoleh ke kanan untuk melihat bayangan aneh itu.

Astaghfirullahal 'adhiim....apakah saya tidak salah lihat ya Allah. Ternyata bayangan aneh di seberang jalan yang saya lihat adalah seseorang yang sedang berjalan dengan melata. Melata?? iya teman...melata. Astaghfirullah..selama saya di Jombang baru sekali saya bertemu dengan orang ini. Kemudian saya turun dan saya dekati. Ternyata dia adalah seorang wanita berjilbab, dengan badan yang kotor karena kena debu dan wajah yang memelas. Lagi- lagi saya beristighfar.. Astaghfirullah ya Allah.. kasihan sekali nasib wanita berjilbab ini. Berjalan dengan melata  karena keterbatasannya.

Kemudian saya bertanya kepada dia, hendak kemana dia pergi. Dia bilang kemana saja, jalan saja untuk mencarikan uang anaknya. Saya tanya lagi, rumahnya mana, dia menjawab daerah Peterongan Jombang. Lantas saya menawarkan untuk mengantarnya pulang. Tapi wanita tersebut tidak mau karena dia ingin mencari uang untuk anaknya di rumah.

Astaghfirullah ya Allah... dia dalam kondisi seperti itu masih berusaha melindungi dan menafkahi anaknya. Padahal dia sendiri begitu butuh perlindungan.

Ingin rasanya saya gendong dia dan memasukkannya ke mobil untuk diantar pulang. Tapi dia keukeuh tidak mau karena ingin mencarikan uang anaknya. Dengan berjalan kemana saja mungkin akan mendapatkan uang. Padahal dia tidaklah berjalan sewajarnya manusia yang lain. Dia berjalan dengan melata di sepanjang trotoar. Bergumul dengan debu dan kotoran di jalanan.. bahkan terancam oleh lalu lalangnya kendaraan.

Seketika....hilanglah semua penderitaan dan duka nestapa saya. Bergantilah dengan rasa syukur dan iba terhadap perempuan itu.

Ya Rabbii...

Ternyata...dunia ini begitu berwarna. Yang sehat dan normal merasa dunia ini kejam..saat tidak berpihak kepadanya. Saat banyak tekanan yang dihadapinya. Padahal disisi lain....masih banyak orang yang jauh lebih malang darinya.. yang tidak pernah mengeluh dengan kondisi kemalangannya..

Mari istighfar ..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun