Mohon tunggu...
Ruanghistoris_
Ruanghistoris_ Mohon Tunggu... Jurnalis - Fida Ulya

Apa yang kutulis menjadi bahan belajarku untuk esok hari_

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kisah Ela Nursilalahi Kala Berdamai dengan Kanker

12 April 2021   15:45 Diperbarui: 12 April 2021   16:26 3823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diagnosis kanker stadium akhir membuat banyak orang kehilangan harapan, namun saat ini, pengobatan inovatif menciptakan harapan baru bagi para dokter dan terutama pada pasien kanker.

Hal ini dirasakan oleh Ibu Ela Nur Silalahi wanita asal Majalengka yang menderita kanker payudara. Ketika berjuang melawan kanker, ia ditinggal oleh suaminya pada tahun 2008, disamping itu ia harus menghidupi anak-anaknya yang harus melanjutkan sekolah. Semakin hari kanker yang dideritanya semakin mengganas. Pada tahun 2010 ia melakukan operasi pada kankernya dengan harapan bisa mendapatkan kesembuhan, namun ternyata kesembuhan tersebut hanya bersifat sementara. 

"Saya berobat ke rumah sakit sampai operasi, tapi setelah operasi sakitnya masih sering kambuh, masih sering terasa sampai hampir 2 tahun lebih sakitnya terasa banget" Ujarnya.

Sebagai Ibu sekaligus kepala rumah tangga, ia bertekad untuk melawan Kankernya demi anak dan keluarganya. Bebagai cara telah ia kerahkan untuk mendapat kesembuhan, namun tidak ada hasil yang membuat keadaan Bu Ela semakin membaik, Ia nyaris menyerah. Namun siapa sangka, ia mendapat informasi mengenai klinik yang bisa menangani kanker tanpa operasi.

Mulai saat itulah Harapannya untuk sembuh semakin meningkat, tanpa ragu ia mendatangi klinik CMI yang terletak di Kota Bandung, meskipun harus menghabiskan biaya yang tidak sedikit, tetapi  Ia yakin bisa sembuh, sehingga ia berusaha lebih keras untuk mendapatkan biaya pengobatan.

Ia pun menjadi contoh bagi banyak orang dan mengajak masyarakat yang terkena penderita Kanker untuk bisa semangat sembuh "ketika yang saya dengar bahwa Klinik CMI bisa menyembuhkan kanker tanpa penanganan operasi, akhirnya saya bangkit kembali, walaupun secara finansial saya harus benar-benar mencari dari awal"

Ternyata usahanya tidak sia-sia, ia berhasil melawan kanker payudara yang dideritanya selama bertahun-tahun setelah berobat di klinik CMI. Terapi CMI yang yang lebih dikenal dengan julukan formula Ibnu Sina ini telah berhasil memikat dunia medis secara Umum, karena CMI menjadi salah satu klinik pertama komplementer di Indonesia sebegai praktisi The Book Of Medicinae karya The Father of a Doctor Ibnu Sina yang sudah dikenal kurang lebih 1000 tahun yang lalu dan menjadikan primadona bagi para medis CMI sebagai langkah utama dalam memberikan pengobatan dan penyembuhan kepada pasien penderita 4 Penyakit besar yang salah satunya yaitu Kanker. Untuk Informasi mengenai pengobatan dan keluhan, bisa konsultasikan melalui (022) 2531000.  untuk informasinya bisa kunjungi www.cmihospital.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun