Mohon tunggu...
Faiz Badridduja
Faiz Badridduja Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

menyukai sejarah, sastra dan studi-studi keislaman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Halal dan Haram

12 Agustus 2020   23:04 Diperbarui: 12 Agustus 2020   23:19 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam kehidupan masa kini dan pergaulan insan abad modern ini masih banyak terdengar orang-orang berbicara tentang halal dan haram, meski hanya di kalangan umat Islam sendiri. 

Sebab sejak penampilan Islam yang telah 20 abad ini maka lahirlah istilah halal dan haram di kalangan kaum muslimin sendiri, tetapi berpengaruh juga pada pergaulan di luar Islam baik secara politik, ekonomi, sosial, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Seperti misalnya dalam permasalahan impor dari satu negara tertentu maka harus diperhatikan apakah yang akan diimpor itu ada kaitannya dengan perkara halal dan haram atau tidak.

Diharamkannya babi dan minuman keras dalam Islam menyebabkan segala hal terkait makanan dan minuman dari luar harus diteliti dengan efektif dan efisien, tidak boleh asal jadi saja karena nantinya akan menimbulkan masalah-masalah baru yang pada awalnya mungkin tidak terlalu diperhatikan.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi melahirkan apa yang sekarang disebut oleh para ahli sebagai inseminasio arteficialis atau permainan buatan, maka bersumber dari situlah timbul persoalan tentang halal-haram yang harus diperhatikan betul, tidak hanya sekedar masalah sukses atau tidak, berhasil atau gagal, boleh atau dilarang, tetapi hal-hal lainnya juga.

Penyakit Permissiveness

Di zaman yang bergerak serba cepat dan mabuk akan kemajuan ini yang banyak diinginkan orang adalah ibahiyah, serba permissivenes, serba dibolehkan. Malah ada yang menganggap bahwa itulah sebenarnya yang menjadi syarat untuk berkemajuan, sebab ia berfikir bahwa terikat dengan perkara halal-haram itu merupakan manifestasi kebekuan berfikir dan bentuk ketidakmampuan mengikuti perkembangan zaman, hal ini memunculkan kebingungan dan keluhan di kalangan sebagian orang. 

Akan tetapi bagi seorang mukmin yang tahu tentang masalah keutamaan iman maka yang demikian itu tidaklah membingungkan, apalagi bagi mereka yang petunjuk-petunjuk Allah sentiasa menerangi jalan hidup mereka maka segala hal di dunia ini bukanlah hal yang membingungkan meski betapa banyaknya simpang jalan yang mengarah kesana dan kemari.

Pembolehan segala hal itu pada hakikatnya tidak layak bagi insan yang normal, sebab ada makhluk lain yang lebih rendah martabatnya serta hidupnya itu demikian bentuknya, dikendalikan oleh gejolak syahwat yang tidak mengenal batas dan larangan, tidak ingin tahu akan norma-norma dan nilai-nilai, benar-benar merubah segala kehidupan manusiawi berada dalam taraf di bawahnya, meski masih tetap kukuh mengakui diri sendiri sebagai makhluk beradab dan berkemajuan.

Halal dan Haram

Di dunia Islam telah lahir satu buku monumental berjudul "al-Halalu wa al-Haramu" yang disusun oleh ulama masyhur bernama Dr. Yusuf Qardhawi, suatu karya ilmiah yang amat berbobot dengan studi dan penelitian yang penuh dengan kehati-hatian, terdiri kurang lebih 300 halaman dan telah diterjemahkan ke banyak bahasa seperti Turki, Urdu, bahkan bahasa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun