Mohon tunggu...
Randu Tri Arini
Randu Tri Arini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Ilmu Komunikasi - FISIP - Universitas Nasional

I suffered. I learned. I changed - Foodies | Singer | Traveller | Gamer.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi Analog Switch-Off di Indonesia dan Realisasi Menuju Penyiaran Televisi Digital

5 Agustus 2022   03:00 Diperbarui: 5 Agustus 2022   03:11 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Analog Switch Off tahap kedua akan dilaksanakan di 110 kabupaten/kota. Tahap ketiga atau tahap terakhir akan dilaksanakan di 65 kabupaten/kota selambat-lambatnya pada tanggal 2 November 2022 sesuai dengan UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja bagian Penyiaran yang sudah dibahas pada sub-bab sebelumnya. Oleh karena itu, masyarakat harus mempersiapkan transisi dari siaran televisi analog ke siaran televisi digital. Secara digital melalui perangkat seperti televisi digital dan set top box TV tidak memiliki chip yang mampu mengenali siaran TV digital. 

Jika sudah memiliki perangkat ini memungkinkan masyarakat umum untuk menonton siaran yang dapat direkam di TV atau set up box melalui aplikasi Digital TV Signal yang dapat diunduh dari Play Store. Aplikasi membantu mendeteksi apakah sinyal digital tersedia di area tersebut. Selain mengetahui jumlah penyedia sinyal dan penyiar, pengguna (mux). Jumlah saluran yang dapat diakses dari TV digital dan digital. Aplikasi ini memungkinkan antena diperbaiki sehingga mengarah langsung ke pemancar penerimaan sinyal digital yang lebih baik.

Aplikasi Sinyal TV Digital bekerja dengan mendeteksi lokasi perangkat yang diunduh, pengguna dapat mengaktifkan lokasi perangkat yang digunakan untuk mendeteksi sinyal digital dan langsung menerima informasi tentang pemancar  digital dan saluran yang tersedia ditampilkan di TV. Jika lokasi pengguna dekat dengan pemancar  digital, maka aplikasi akan menampilkan peta lokasi dengan warna merah atau orange dan kapan lokasinya pengguna jarak jauh dengan pemancar digital, aplikasi akan menampilkan peta area dari kuning menjadi hijau. 

Penerapan Analog Switch Off  juga dilakukan oleh pemerintah dengan mendistribusikan set up box untuk orang miskin. Untuk rumah tangga miskin yang terdaftar Kementerian Sosial, akan menerima set up box gratis, termasuk pemasangan peralatan memenuhi standar pemerintah. Perencanaan distributif. Dengan perangkat ini, seluruh komunitas dapat menonton program TV berkualitas dengan layar HD dan suara jernih, jadi tidak perlu lagi menonton TV terganggu oleh kesalahan yang ditemukan dalam siaran televisi serupa. Selain itu, dengan penerapan Analog Switch Off juga membantu mengurangi kemacetan dalam ruang frekuensi karena sinyal televisi analog membutuhkan ruang frekuensi yang besar.  

C. Kesimpulan

Kegiatan ASO di Indonesia memungkinkan masyarakat untuk menikmati program televisi lebih baik. Analog Switch Off merupakan  langkah penting yang perlu dilakukan Indonesia untuk memastikan bahwa Indonesia tidak lagi tertinggal dalam teknologi. 

Selain itu, banyak fitur-fitur yang didapat dari penggunaan set up box juga dapat bermanfaat bagi masyarakat, seperti biaya TV tidak tinggi, kontrol orang tua atas program berguna untuk anak-anak, kenyamanan menonton TV dengan fungsi merekam program favorit, dan peringatan dini  bencana alam penting. Penggunaan set up box dan digitalisasi program televisi harus dilakukan dengan benar demi kenyamanan bersama dan kemajuan teknologi di era digital di Indonesia. 

Daftar Pustaka:

https://katadata.co.id/desysetyowati/digital/62eb74957a0ed/kominfo-setop-tv-analog-jabodetabek-bulan-ini-beralih-ke-tv-digital

https://www.kompasiana.com/anggitanoviamaharani1816/62e34befa51c6f464e731504/sosialisasi-analog-switch-off-aso-menuju-tv-digital-oleh-kominfo

https://kumparan.com/kumparantech/era-tv-digital-tiba-kominfo-bakal-migrasi-sinyal-analog-di-20-daerah-1y6PXQb5o7H/full

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun