Angin Malam yang Ditunggu Gunung Pendek

Angin malam yang membuat udara jadi tidak lembab, dan menjadikan bintang yang indah terlihat lebih banyak menghiasi langit di hidup ku yang merasa gelisah ini. 

Tetapi berbeda dengan  bintangku yang saat ini tidak terlihat jelas karena ditutupi awan putih sahabatku yang posisinya lebih dekat dengan bintangku dilangit.

 Aku adalah gunung yang tidak terlalu tinggi terkadang berada di atas awan dan lebih dekat ke bintangku, dan lebih seringnya aku berada di bawah awan, karena aku tidak terlalu tinggi dan bintangkupun lebih dekat kepada awan sahabatku, hanya jika ada angin malam saja aku akan menjadi lebih dekat dengan bintangku, karena angin malam mengajak pergi sejenak awan sahabatku kemudian angin malam akan mengembalikan awan sahabatku. Biasanya malam menjelang pagi sehingga aku tidak terlalu lama bersama dengan bintangku. 

"Angin malam tidak selama mengajak pergi awan sahabatku", sehingga angin malam hanya sesekali saja mengajak awan sahabatku pergi.

Aku sebenarnya berharap untuk selalu lebih tinggi dari awan sahabatku itu. "Tapi inilah takdir Tuhan awan sahabatku lah yang lebih tinggi", karena aku hanyalah gunung pendek yang ingin menggapai bitangku setiap saatnya tanpa menunggu datangnya angin malam. 

Tetapi aku selau berharap "Bintangku janganlah kau tinggi diatas sana turunlah sedikit berda di bawah awan agar aku selau dekat denganmu".