Mungkin benar, lukaku telah terlalu dalam
Tersembunyi di hutan berkabut sebelum fajar
Terkubur di dalam tanah padat yang datar
Suara dan sinar tak akan pernah menjamahnya
Hatiku rasanya mulai tersadar dari lamunan
Air mata yang telah meluap sejengkal telaga
Menyentuh ujung kakiku yang menggelantung
Di permukaannya dapat kulihat diriku, meski dalam riak
Tangan kananku menggenggam beberapa tangkai mawar merah
Masih segar, harumnya masih dapat kuhirup
Terkaan pikiran menelisik di sela-sela otakku
Aku yang mengubur diriku sendiri, melemparkan diri jauh dari jangkauan
Aku berlari kearah tangan yang masih terulur bagiku
Aku ingin membebaskan diriku dari penjara yang kurancang sendiri
Penjara yang dulu kumasuki dengan suka rela