Mohon tunggu...
Riski Rosalie
Riski Rosalie Mohon Tunggu... Freelancer - Listen, Keep, Write it Down

Sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Membebaskan Diriku

7 Juli 2020   15:20 Diperbarui: 7 Juli 2020   16:33 1558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pic: ngonluanho.net

Mungkin benar, lukaku telah terlalu dalam
Tersembunyi di hutan berkabut sebelum fajar
Terkubur di dalam tanah padat yang datar
Suara dan sinar tak akan pernah menjamahnya
Hatiku rasanya mulai tersadar dari lamunan
Air mata yang telah meluap sejengkal telaga
Menyentuh ujung kakiku yang menggelantung
Di permukaannya dapat kulihat diriku, meski dalam riak
Tangan kananku menggenggam beberapa tangkai mawar merah
Masih segar, harumnya masih dapat kuhirup
Terkaan pikiran menelisik di sela-sela otakku
Aku yang mengubur diriku sendiri, melemparkan diri jauh dari jangkauan
Aku berlari kearah tangan yang masih terulur bagiku
Aku ingin membebaskan diriku dari penjara yang kurancang sendiri
Penjara yang dulu kumasuki dengan suka rela

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun