Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kunjungan Trump ke Saudi Era Baru Percaturan Politik Timur Tengah?

22 Mei 2017   06:52 Diperbarui: 22 Mei 2017   08:39 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo: Reuters: Jonathan Ernst

Di tengah tengan masalah domestiknya yang semakin membara akibat adanya penyelidikan hubungan rahasia tim kampanye Trump dengan Rusia, kunjungan Trump ke Arab Saudi telah  menjadi perhatian dunia.

Kunjungan ini menyangkut dua makna, yaitu sebagai  pembuktian keraguan banyak orang akan kemampuan Trump dalam menangani politik luar negeri dan juga pembuktian kepiawaiannya dalam berbisnis.

Banyak kalangan  analis dan media yang sinis menilai kunjungan Trump ini,bahkan secara sarkastik disebutkan bahwa kunjungan Trump ini dihadapan raja Saudi hanya sekedar datang, membungkuk dan dapat bintang kehormatan.

Benarkan demikian? Kunjungan Trump ke Saudi ternyata menghasilkan kerjasama pembelian peraratan militer yang terbesar dalam sejah kerjasamanya  dengan Saudi  senilai $US110 milyar. 

Dalam kunjungannya yang pertama ini Trump sudah membuktikan bahwa kepiawaian dalam dunia bisnis jika dikombinasikan dengan politik luar negeri yang tepat akan dapat menjadi bahan bakar ekonomi dalam negeri Amerika yang tengah dibangunnya.

Di tengah tengah perjuangan dinia untuk menghancurkan terorisme, Trump mencoba memulai percaturan politiknya dalam kunjungan ini dan juga sekaligus menyatakan sikap pentingh Amerika pada salah satu konferensi Islam.

Bagi Amerika Saudi Arabia memang selelu merupakan pengecualian di tengah tengah bergejolaknya perpolitikan dan keamanan di Timur Tengah.

Hubungan “Istimewa” ini dimulai sejak Presiden Franklin D Roosevelt bertemu dengan raja Saudi Abdul Aziz ibn Saud di salah asatu kapal perang di Great Bitter Lake  di  kanal Suez pada tahun 1945.  Sejak pertemuan tersebut hubungan antara Amerika dan Saudi yang kaya akan minyak ini menjadi kunci masuknya Amerika ke perpolitikan Timur Tengah.

Pemberian bintang kehormatan tertinggi bagi orang sipil dari kerajaan Saudi yang diserahkan langsung oleh raja Saudi King Salman bin Abdulaziz mengukuhkan sikap Saudi terhadap persahabatan panjang yang saling menguntungkan ini.

Tidak adanya sikap tegas dari Amerika terkait pemboman di Yaman oleh Arab Saudi yang dapat mengakibatkan meluasnya kelaparan di wilayah tersebut juga dapat dinilai menjadi tanda hubungan istimewa ini.

Tidak banyak orang yang dapat membantah bahwa hubuingan khusus antara Amerika dengan Saudi ini merupakan kerjasama strategis yang berdampak pada kestabilan dan keamanan global dan regional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun