Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Harapan Baru Para Gajah di Tahun 2017

1 Januari 2017   05:55 Diperbarui: 1 Januari 2017   13:36 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelarangan total perdagangan gading gajah di Tiongkok pada akhir tahun 2017 akan mengubah total peta perdagangan gading dunia. Photo: Brent Stirton, Getty Images, National Geographic

Pengumuman resmi pemerintah Tiongkok untuk melakukan pelarangan total perdagangan gading gajah di negeri ini pada akhir tahun 2017 pada hari jumat lalu merupakan hadiah terbesar memasuki tahun baru 2017 ini sekaligus mengejutkan bagi para pelestari  hewan dan penyelamat lingkungan.

Banyak kalangan seolah tidak percaya atas tindakan pemerintah Tiongkok ini, bahkan ketika mendengar pengumuman resmi ini mereka sangat terkejut sekaligus gembira karena gelombang pertama penutupan toko dan usaha kerajinan gading gajah ini akan dimulai pada bulan Maret 2017 mendatang.

Keterkejutan dunia ini memang cukup beralasan karena ketika Presiden Tiongkok  Xi Jinping  bertemu dengan Presiden Obama pada bulan September 2015 lalu  memang berjanji akan melakukan tindakan nyata untuk melarang perdagangan gading sekaligus menyelamatkan populasi gajah dunia, namun ketika itu dunia memandang sinis dan tidak percaya akan janji kedua pemimpin ini.

Industri Gading di Tiongkok

Industri pengolahan gading gajah di Tiongkok memang merupakan industri sekaligus bisnis besar dan melibatkan berbagai kalangan.

Memiliki hiasan dari gading gajah memang merupakan status simbol dan kesejahteraan bagi kalangan menengah ke atas, sehingga perhiasan dari gading ini memiliki  nilai yang sangat  tinggi. Sebagai gambaran di Tiongkok harga gading gajah dari Afrika yang belum diolah mencapai $1,100 per kilogram (atau sekitar Rp 14 juta).

Permintaan yang sangat tinggi ini menyebabkan hampir 70% suplai gading dunia mengalir deras  ke Tiongkok sekaligus menghidupkan 34 pabrik pengolahan gading dan 143 pusat penjualan kerajinan gading gajah.

Industri kerajinan gading gajah di Tiongkok merupakan bisnis besar. Photo: Brent Stirton, Getty Images, National Geographic
Industri kerajinan gading gajah di Tiongkok merupakan bisnis besar. Photo: Brent Stirton, Getty Images, National Geographic
Tiongkok menyerap 70% gading dunia untuk industrinya. Photo : Daniel Stiles, National Geographic
Tiongkok menyerap 70% gading dunia untuk industrinya. Photo : Daniel Stiles, National Geographic
Para pelestari  memperkirakan bahwa saat ini di Tiongkok ada 89 perusahaan yang berkecimpung  dalam industri gading ini dengan mempekerjakan sebanyak 3.000 orang.  Stok gading gajah yang dimiliki oleh perusahaan ini pada tahun 2016 mencapai US $156 Juta atau setara dengan Rp. 2 trilyun.

Populasi gajah memang memprihatinkan

Memang tidak dapat dibantah lagi bahwa permintaan gading gajah yang sangat tinggi dan bernilai yang datang dari Tiongkok dan negara lainnya   di Asia memicu perburuan liar.

Menurut World Wildlife Fund (WWF), sebanyak 20,000-30,000 gajah dibantai setiap tahunnya untuk diambil gadingnya. Sebagai akibatnya pada kurun waktu 2007-2014 populasi gajah yang ada di wilayah savanna Afrika menyusut sebesar 30%. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun