Era kolonialisme yang dialami bangsa Indonesia memang sangat menyakitkan dan menyesakkan dada, tidak hanya sampai disitu saja ternyata selepas dari era kolonialisme ini pun masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan seperti misalnya masalah benda pubakala yang dijarah dan sampai sekarang masih berada di negara lain seperti misalnya di Belanda.
Benda purbakala merupakan identitas bangsa dan sekaligus merupakan rekam jejak sejarah. Sebagai contoh Patung Dewa Hindu berkepala empat Brahma setinggi 2,4 meter tentunya dapat menceritakan kisah petualangan yang luar biasa selama tujuh abad keberadaannya.Â
Patung ini merupakan salah satu dari delapan patung Hindu-Buddha pra-Islam asal Jawa yang dibanggakan di museum nasional Indonesia di Jakarta, setelah dikembalikan ke negara asalnya oleh pemerintah Belanda setelah dua abad di luar negeri.
Berita pengembalian benda purbakala Indonesia memang menggembirakan sekaligus menimbulkan kekhawatiran apa yang terjadi setelah benda purbakala tersebut dikembalikan?
Sebagai catatan, pemulangan benda pubakala ini merupakan pemulangan terbesar kedua artefak Indonesia dari Belanda dalam kurun waktu dua tahun. Sebelumnya di tahun 2023 telah dikembalikan 355 benda pubakala asal Lombon Lombok dan juga empat patung Hindu Buddha pertama dari kerajaan Singasari abad ke-13 dari Jawa Timur.
Disamping Belanda benda purbakala Indonesia juga masih ada di Inggris, Jerman, dan Perancis serta negara lainnya yang tentunya memerlukan negosiasi bilateral yang berbeda untuk pengembaliannya.
Pertaruhan Reputasi
Tidak ada satupun yang dapat menyangkal bahwa benda purbakala harus dikembalikan ke tempat asalnya karena merupakan identitas bangsa sekaligus catatan sejarah yang tidak ternilai. Namun sudah menjadi rahasia umum banyak benda purbakala yang telah dikembalikan seringkali menjadi terlantar karena memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi dan terus menerus.
Sudah menjadi rahasia umum juga urusan konservasi seperti benda buadaya dan juga konservasi sumbardaya hayati dan hewani bukanlah menjadi prioritas dan sering kali tersingkirkan dan cenderung terbaikan.
Pemulangan empat patung purbakala beserta 284 benda penting budaya yang dijarah selama masa kolonial Indonesia dari Belanda dan diprediksi akan banyak lagi yang dipulangkan ke Indonesia, tentu saja menimbulkan kekhawatiran terkait kemampuan Indonesia untuk pemeliharaan benda purbakala ini pasca dikembalikan.