Ke depan bukan tidak mungkin keberadaan dan penggunaan ChatGPTÂ akan merambah lomba lomba essay yang tentunya akan sulit dideteksi originalitas dan kreativitas si pembuat essay.
Tidak selalu negatif
Dari sudut pandang positif keberadaan ChatGPTÂ emiliki potensi besar dalam meningkatkan kemampuan belajar siswa dan mahasiswa yang kurang mampu yang tidak memiliki akses memiliki guru ataupun tutor yang membimbingnya dalam belajar.
Di samping itu ChatGPT juga membuka peluang bagi siswa dan mahasiswa yang tidak memiliki latar belakang bahasa Inggris dan budaya yang berbeda untuk memanfaatkan keberadaan teknologi berbasis kecerdasan buatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasannya.
Adanya efek negatif ChatGPTÂ tentunya tidak berarti bahwa teknologi ini harus dilarang karena memiliki sisi positif yang memberikan manfaat besar tidak saja bagi siswa dan mahasiswa saja tapi juga bagi masyarakat.
Cara mendeteksinya
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya ChatGPT dapat menghasilkan tulisan akademik yang masuk akal yang umumnya sangat sulit untuk dideteksi oleh guru dan dosen.
Dalam mengatisipasi kecurangan dalam menyelesaikan tugas tugasnya di dunia maya juga telah muncul AICheatCheck yang dapat mendeteksi materi yang dihasilkan dari kercerdasan buatan.
AICheatCheck yang juga berbasis kecerdasan buatan ini memiliki kememapuan untuk memprediksi apakah teks yang ditulis oleh manusia atau mesin bedasarkan pilihan kata kata yang digunakan.
Fasilitas pendeteksian plagiarisme lainnya yang banyak kini juga banyak digunakan adalah Turnitin. Turnitin saat ini merupakan alat pendeteksian plagiarisme yang paling banyak digunakan di dunia.
Kreator Turnitin pun kini sudah harus mengupgrade kemampuan diteteksi yang memasuki generasi ketiga untuk mendeteksi tulisan yang merupakan hasil karya kecerdasan buatan.
Dalam waktu dekat Turnitin akan meluncurkan layanan baru untuk mendeteksi penggunaan alat parafrase yang dihasikan oleh kecerdasan buatan, namun tetap saja belum mampu untuk mendeteksi pemilihan kata kata yang digunakan oleh robot yang menggunakan kecerdasan buatan.
Guru dan Dosen perlu Berubah
Guru dan dosen kini mendapat tantangan dari perkembangan teknologi kecerdasan buatan untuk mengubah metode penilaiannya sehingga dapat mendeteksi kecurangan dan sekaligus dapat membedakan kualitas dan kemampuan berpikir siswa dan mahasiswa.