Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Rakyat Pakistan Alami Krisis Pangan, Dunia Acuh

4 Oktober 2022   10:35 Diperbarui: 4 Oktober 2022   10:39 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
5.7 juta penduduk pakistan alami rawan pangan  tingkat sedang sampai parah. Photo. AP: Pervez Masih 

Sebelum banjir, Pakistan tercatat merupakan salah satu negara di dunia yang tingkat kematian ibu tertinggi di Asia.  Situasi ini diperburuk denan bencana banjir besar yang menyebabkan sekitar 130 ribu ibu hamil yang tinggal di tenda pengungsian membutuhkan layanan kesehatan yang mendesak.

Dalam situasi yang sangat tidak menguntungkan ini PBB menyerukan kepada masyaralat internasional agar dapat membantu Pakistan melalui PBB dengan dana tambahan sebesar US$ 800 juta untuk menangani korban banjir.

Namun tampaknya respon negara kaya dunia sangat lambat untuk membantu Pakistan yang kini mengalami masalah ekonomi, politik dan pangan  karena posisi negara ini yang tidak lagi strategis dan ekonomis bagi negara donor.

Upaya PBB untuk mengurangi penderitaan masyarakat Pakistan tampaknya masih belum berdampak  besar  karena keterbatasan dana untuk mengatasi masalah banjir yang sangat masif ini.

Diskriminasi politik dan ekonomi tampaknya  kini menjadi tren baru bagi dunia yang didominasi kelompok neo kapitalis.

Bukan tidak mungkin teori Darwin yang menyatakan bahwa makhluk hidup yang akan bertahan adalah yang paling kuat akan menguasai dunia ke depan.

Rujukan: satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun