Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Yang Tersisa dari Kolonialisme Inggris di Malaysia

15 September 2022   08:21 Diperbarui: 17 September 2022   08:36 2988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konferensi Federation of Malaya Constitutional di London tahun London, 1956 yang menandai diberikannya kemerdekaan Malaysia pada tahun 1957. Poto: http://what-when-how.com

Di era tahun 1960an bahkan keberadaan tentara Inggris ini dimaksudkan untuk mempertahankan Malaysia dari serangan Indonesia yang dikenal sebagain konfrontasi Malysia-Indonesia.

Indonesia saat itu di bawah pemerintahan Soekarno memandang Malaysia sebagai negara neo kolonial yang membawa faham yang berbahaya bagi Indonesia.

Pada masa kolonialisme dan juga era awal kemerdekaannya, perekonomian Malaysia sebagian besar dikuasai oleh pebisnis Inggris utamanya komoditas ekspor yang sangat diperlukan Inggris yaitu karet alam dan timah.

Bahkan sampai sekarang Inggris tercatat merupakan investor terbesar dan juga mitra dagang utama untuk kedua komoditas ini.

Mahathir Mohamad yang kini berumur 97 tahun (catatan: lebih tua satu tahun dibandingkan dengan ratu Elizabeth II) merupakan salah satu pimpinan Asia yang masih hidup yang mencoba membawa Malaysia lepas dari bayang banyang masa lalu kolonialisme Inggris.

Di Era pemerintahan Mahathir Muhamad kedekatan dengan Inggris mulai merenggang karena ketidak percayaannya pada barat.

Mahathir yang merupakan pemimpin pertama Malaysia yang tidak didik di Inggris lebih memfokuskan pada kepercayaan dirinya dan juga kemampuannya membangun perekonomian Malaysia.

Dengan semboyannya yang dikenal dengan "look East" ini Malaysia memang berhasil dilirik dunia karena pertumbuhan ekonominya merupakan salah satu yang tercepat di kawasan Asia.

Bahkan dipuncak kejayaannya Mahathir mulai melakukan pembelotan terhadap Inggris dengan kebijakan tidak lagi mengistimewakan Inggris yang mau tidak mau menimbulkan kerenggangan di antara kedua negara ini walaupun Malaysia masih tercatat dalam kelompok negara commonwealth sampai dengan saat ini.

Mahathir memang tidak menjalankan tradisi dengan memperlihatkan kesetiaannya pada Inggris sebagaimana pimpinan Malaysia sebelumnya dan sangat skeptis akan manfaat bagi Malaysia dengan bergabung dalam kelompok negara persemakmuran yang anggotanya adalah negara negara bekas jajahan Inggris.

Walaupun secara visi Mahathir berbeda, namun kedekatan Malaysia dengan Inggris terus berlanjut ketika di tahun 1989 Malaysia menjadi tuan rumah pertemuan pimpinan negara persemakmuran dalam memperingati 200 tahun kolonialisme Inggris. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun