Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Penjajahan Jepang yang Membuat Tiongkok Bangkit Menjadi Negara Superpower

28 Agustus 2022   07:05 Diperbarui: 28 Agustus 2022   19:20 1506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perang Jepang Tiongkok  di era tahun 1937-1945 memakan korban 14 juta jiwa dari pihak Tiongkok. Photo:endofempire.asia 

Penderitaan pajang yang dialami Tiongkok dimulai  ketika Jepang memutuskan untuk menduduki Tiongkok tahun 1937.

Saat itu Tiongkok tidak pernah membayangkan bahwa awal serangan Jepang di tahun 1937 itu merupakan rentetan catatan sejarah yang kelak akan membangkitkan kembali Tiongkok seperti yang kita lihat sekarang.

Tidak banyak yang menyadari bahwa sebelum Perang Dunia II  di deklarasikan,  Jepang dan Tiongkok saat itu sudah mulai perang.

Dengan kekuataan militer utamanya serangan udara, Jepang dapam waktu singkat menguasai kota kota besar di seluruh Tiongkok dan menyisakan hanya wilayah pinggiran saja sebagai tempat perjuangan dan persembunyian.

Jepang berhasil pemutus semua jalur pasokan logistik utama  yang membuat pejuang Tiongkok yang saat itu dipimpin oleh Chiang Kai Shek tidak dapat berbuat banyak selain melakukan perang grilya.

Satu satunya cara untuk keluar dari isolasi tentara pendudukan Jepang adalah membuat jalur logistik melalui wilayah pegunungan menembus  negara Myanmar yang waktu itu dikenal dengan Burma.

Pembangunan jalan tembus ini memang hampir tidak masuk akal dilakukan, namun dengan alat sederhana dan kekuatan sumber manusia yang sangat besar akhirnya jalur tembus ini dapat dibuat.

Namun dalam perkembangannya akhirnya Jepang juga berhasil menduduki ibukota Myanmar yang membuat tertutupnya kembali pasokan logistik.

Di dunia internasional saat itu istri Chiang Kai Shek melakukan diplomasi internasionalnya dengan berbicara di parlemen Amerika.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun