Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Setelah Berjaya 130 Tahun, Akhirnya Bedak Bayi Johnson & Johnson Tumbang

12 Agustus 2022   20:00 Diperbarui: 13 Agustus 2022   06:45 1590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setelah 130 tahun bedah bayi Johnson akhirnya tumbang. Photo: Reuters.

Penambangan talc. Photo: Global Witness
Penambangan talc. Photo: Global Witness

Hasil investigasi independen yang dilakukan oleh kantor berita Reuter pada tahun 2018 lalu menunjukkan bahwa perusahaan J&J sebenarnya mengetahui bahwa asbes ada dalam produk bedak bayi yang mereka hasilkan, namun perusahaan ini berusaha menyembunyikan fakta ini.

Berdasarkan hasil investigasi yang berbasis catatan internal perusahaan, kesaksian di persidangan dan bukti pendukung lainnya, Reuters mengungkapkan bahwa di era tahun 1971-2000 bahan baku dan bubuk jadi yang dihasilkan oleh J&J terbukti mengandung asbes dalam jumlah kecil.

Bantahan J&J ini dapat dimengerti karena perusahaan ini tentunya akan mempertahankan mati matian keberlangsungan produk bedak bayi lagendaris ini karena telah menguasai pasaran dunia.

Agar dapat bertahan dari badai tuntutan hukum yang berdampak langsung pada penurunan penjualan bedak bayi ini secara drastis J&J mensiasatinya dengan membentuk anak perusahaan yang bernama LTL Management dan mengalihkan produksi bedak bayi ini ke anak perusahaan.

Namun karena penjualan menurun secara drastis, akhirnya anak perusahaan ini mengajukan pailit yang membuat ribuan tuntutan hukum yang sedang berjalan tertunda.

Sebelum mengajukan pailit anak perusahaan ini menghadapi harus membayar biaya sebesar US3,5 milyar akibat tuntutan hukum termasuk didalamnya konpensasi terhadap 22 wanita yang nilainya mencapai US$ 2 milyar.

Di tengah keterpurukan dan kemelut ini akhirnya para pemegang saham meminta agar produk bedak bayi ini dihentikan karena mengalami kegagalan pemasaran secara global.

Sebagai gantinya perusahaan meluncurkan produk bedak bayi yang berbahan pati jagung sebagai penganti bahan dasar talc yang dianggap bermasalah.

Hancurnya Kepercayaan Konsumen

Walaupun berkali kali J&J mengatakan bahwa produk bedak bayinya aman digunakan namun kepercayaan konsumen sudah luntur dan berbagai tuntutan hukum masih terus berjalan.

Pergantian bahan baku dari talc ke pati jagung mungkin saja dapat menyelesaikan masalah keamanan produk, namun nasi sudah menjadi bubur karena kepercayaan konsumen terhadap bedak bayi ini sudah luntur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun