Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

25 Tahun Penyerahan Hong Kong ke Tiongkok, Apa yang Tersisa?

28 Juni 2022   08:00 Diperbarui: 29 Juni 2022   18:24 1654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bendera Hong Kong. (AFP / VIVEK PRAKASH via kompas.com)

Dengan berhasil ditumpasnya gerakan pro demokrasi yang mengarah pada keinginan untuk memerdekakan diri ini membuat cengkeraman Tiongkok atas Hong Kong menjadi semakin erat sebagai bagian dari Tiongkok daratan (baca selengkapnya di sini)

Sisa sisa benih gerakan  pro demokrasi mamang  masih ada, namun tampaknya ke depan gerakan ini tidak akan mendapat tempat lagi di Hong Kong karena visinya bertolak belakang dengan visi Tiongkok daratan dengan kebijakan satu Tiongkok nya.

Kalaupun ada yang tersisa, sudah dapat dipastikan gerakan ini akan dilakukan di bawah tanah atau di luar wilayah Hong Kong (baca selengkapnya di sini)

Jika  ada sponsor gerakan ini dari negara lain, sudah dipastikan juga tidak akan dapat berbuat banyak karena berdasarkan hukum yang berlaku saat ini pihak keamanan dapat langsung menangkap warga asing ketika tiba di bandara jika diidentifikasi sebagai sponsor gerakan pro demokrasi.

Sikap tegas Tiongkok terhadap Hong Kong ini sekaligus memberi peringatan kepada dunia bahwa apapun yang terjadi di Hong Kong merupakan urusan dalam negeri Tiongkok dan tidak ada negara lain yang dapat mencampurinya.

Sebaliknya Amerika, Inggris dan sekutu lainnya tetap melihat Hongkong sebagai lahan pelanggaran Hak Asazi Manusia utamanya kebebasan berpendapat dan berserikat sebagaimana halnya yang terjadi pada Uighur. 

Dengan alasan pelanggaran inilah negara Barat menggunakan Hong Kong  sebagai alat untuk  memberi tekanan pada Tiongkok  karena pengaruh Tiongkok dalam hal ekonomi dan politik yang sudah mengglobal dan menggesar Amerika dan sekutunya.

Ke depan kontrol yang lebih kuat dari pemerintah Tiongkok daratan membuat Hong Kong tidak akan berubah drastis, apalagi pimpinan Hong Kong saat ini yang akan dilantik tangga 1 Juli mendatang John Lee  sangat pro dengan pemerintah Tiongkok daratan.

Kegagalan gerakan pro demokrasi sekaligus membuktikan bahwa warga Hong Kong harus menyadari dan berpikir realistis bahwa kini  kehidupan mereka berbeda dengan kehidupan sebelumnya yaitu berada di bawah pemerintahan kolonial Inggris.

Warga Hong Kong haru juga sadar bahwa campur tangan negara lain dalam urusan dalam negeri Hong Kong hanya sekedar alat untuk menekan Tiongkok, bukan untuk membela hak warga Hongkong.

Warga Hong Kong harus realistis bahwa kini mereka hidup di era Hong Kong yang ada di bawah kekuasaan Tiongkok sangat berbeda dengan kehidupannya ketika di bawah pemerintahan Kolonial Inggris.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun