Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bercocok Tanam di Bulan Kini Bukan Impian Lagi

15 Mei 2022   10:57 Diperbarui: 22 Juni 2022   02:16 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : scitechdaily.com 

Impian manusia pada suatu saat nanti dapat bercocok tanaman di bulan atau planet lainnya tampaknya akan segera menjadi kenyataan.

Sebagai contoh baru baru ini NASA setelah menganalisa perubahan topografi mars yang berubah ubah seiring bergantinya musim menyimpulkan adanya air sebagai sumber kehidupan di sana.

Demikian juga di bulan yang dianggap tidak memungkinkan bagi tanaman untuk tumbuh ternyata kini memberikan harapan baru yang mencerahkan.

Kita mungkin masih ingat misi NASA untuk mengeksplorasi di era tahun 1969 sampai dengan tahun 1972 lalu. Dalam misinya tersebut NASA mengambil contoh tanah dari bulan untuk dibawa ke bumi dan minggu ini.

Minggu ini para ilmuawan lintas disiplin ilmu mengumumkan secara resmi bahwa mereka berhasil menanam benih Arabidopsis thaliana -- sejenis selada dengan menggunakan tanah yang diambi dari bulan tersebut.

Keberhasilan menumbuhkan tanaman di tanah yang diambil dari bulan ini tentunya merupakan suatu terobosan teknologi yang besar

Sebagaimana yang diketahui selama ini tanah bulan digolongkan sebagai jenis tanah regolith bulan yang memiliki partikel tajam dan sangat miskin bahan organik.

Kondisi tanah bulan ini tentunya sangat berbeda dengan tabah bumi yang lebih subur dan kaya akan materi organik sehingga tanaman dapat mudah tumbuh.

Oleh sebab itu ketika pakar pertanian mencoba menanamkan benih Arabidopsis thaliana masih ada keraguan apakah benih ini dapat tumbuh di tanah bulan yang sangat miskin ni.

Namun pada kenyataannya setelah 2 hari menunggu, benih ini berhasil tubuh dan berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun