Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Tergerusnya Keangkuhan Amerika Serikat di Tatanan Politik Internasional

22 Maret 2022   11:18 Diperbarui: 23 Maret 2022   16:30 2978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Amerika Serikat Joe Biden saat berbicara dalam konferensi pers di East Room, Gedung Putih, Washington DC, Rabu (19/1/2022).(AP PHOTO/SUSAN WALSH via kompas.com)

Ada yang menarik ketika presiden Amerika Joe Biden melakukan pembicaraan dengan pemimpin Tiongkok minggu ini. 

Walaupun Joe Biden dan berusaha keras untuk membungkusnya pettemuan ini agar terlihat "garang" dan mengancam Tiongkok namun pada saat bersamaan menunjukkan kelemahan politik luar negeri Amerika yang semakin menurun pamornya di dunia internasional.

Selama ini Amerika bertindak hampir tidak pernah mengabaikan tatanan politik Internasional dan seringkali melangkahi Majelis Umum Dewan Keamanan PBB dalam mewujudkan ambisi politiknya.

Sebagai contoh ketika Amerika memutuskan untuk meluluh lantahkan Bagdad dan Irak yang saat itu di bawah Saddam Hessein, Amerika tidak pernah banyak meminta persetujuan dari sekutunya bahkan peringatan dari Dewan Keamanan saat itu berupa ketidak setujuan penyerangan Irak tetap saja dilanggarnya.

Dengan skenario bahwa Presiden Saddam Husein memiliki senjata "pemusnah masal" Amerika berhasil mengelabui dunia mewujudkan ambisinya menyerang dan menghancurkan Irak.

Perang Ukraina Rusia yang masih berlangsung kembali menunjukkan ketidak berdayaan Amerika dalam upayanya mengembalikan reputasinya sebagai negara yang paling ditakuti oleh dunia. Segala macam bentuk ancaman yang dihamburkan oleh Amerika sebelum pecah perang ini sama sekali tidak dihiraukan oleh Putin.

Rasa frustrasi Amerika di bawah Joe Biden dalam perang Rusia Ukraina ini memang sangat tampak sekali. Walaupun segala macam bentuk sangsi telah dikerahkan bersama dengan sekutunya negera anggota NATO, tampaknya tidak menghentikan tujuan utama Rusia untuk melakukan demiliterisasi Ukraina dan mencegah Urainia masuk NATO.

Tiongkok yang selama ini sudah dianggap "musuh" oleh Amerika dengan segala berat hati harus didekati Amerika untuk meminta bantuan menghentikan invasi Rusia ini.

Padahal sebelumnya Amerika berusaha mencari cari kesalahan Tiongkok utamanya terkait dengan pelanggaran HAM dan masalah Uighur dengan cara melakukan destabilitasi kawasan ini dengan dalih membela Taiwan.

Dalam sejarah jarang sekali tindakan yang dilakukan oleh Joe Biden ini terjadi dengan cara melakukan pendekatan dengan musuh bebuyutan untuk mewujudkan keinginan Amerika untuk menekan Rusia sampai pada titik nadir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun