Namun demikian dengan jumlahnya yang cukup besar ini ternyata kucing domestik yang dipelihara di rumah rumah di Australia menimbulkan masalah besar.
Menurut pakar kucing Prof. Legge, 80% kucing yang dipelihara di Australia umumnya di biarkan bebas bermain di alam di sekitar rumah.  Kucing kucing ini jika dilepas akan memicu  naluri berburunya.
Hal yang paling menarik adalah kucing peliharaan  ini rata rata hanya 15% saja membawa hasil buruannya ke rumah.
Jadi dapat kita bayangkan untuk setiap satwa liar yang berhasil ditangkapnya seperti misalnya burung liar, maka di alam tempat kucing ini berburu kemungkinan telah membunuh satwa liar sekitar 5-6 ekor.
Dampak kerusakan  satwa liar yang ditimbulkan oleh kucing peliharaan di Australia memang sangat besar.
Menurut departemen satwa liar kucing kucing ini setiap harinya membunuh sekitar 3,2 juta satwa liar asli Australia, 1,2 juta burung liar, 1,9 juta reptilia, 0,25 juta kodok liar, dan 3 juta invetebrata lainnya.
Salah satu solusi yang kini sedang diterapkan di beberapa negara bagian untuk mengatasi dampak negatif  keberadaan kucing peliharaan pada satwa liar adalah memberlakukan jam pengurungan kucing di rumah.
Pemilik kucing diwajibkan untuk mengurung kucingnya di dalam rumah  dalam kurun waktu tertentu.  Hasil kebijakan ini memberikan dampak besar  karena di beberapa wilayah yang menerapkan jam penurungan kucing di rumah  hanya selama 24 jam saja telah berhasil menyelamatkan sekitar 200 ribu satwa liar.
Kerusakan yang ditimbulkan oleh kucing peliharaan ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan kerusakan yang disebabkan oleh anjing perliharaan.
Hal ini disebabkan karena untuk memiliki anjing pemilik harus mendaftarkan anjingnya sehingga jumlahnya dapat benar benar diketahui dan di kontrol.
Oleh  sebab itu,  disamping penerapan jam pengurungan, registrasi kucing peliharaan juga diusulkan sebagai salah satu kebijakan untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan ini.