Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Krisis Kepemimpinan Philipina, Petinju, Aktor dan Anak Diktaktor Jadi Kandidat Presiden

11 Oktober 2021   11:06 Diperbarui: 11 Oktober 2021   21:51 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kandidat utama Pilpres Philipina 2022. Photo: CNN

Masa jabatan presiden kotroversil Philipina Dutarte akan segera berakhir setelah 6 tahun berkuasa dan tampaknya rakyat Philipina kini  sedang berharap harap cemas menunggu perubahan.

Namun era kepemimpinan presiden Dutarte yang saat ini sedang dibayang bayangi akan dibawa ke Mahkamah Internasional akibat kebijakannya merenggut  lebih dari 6.000  nyawa karena kebijakannya mencoba membawa Philipina keluar dari cengkeraman narkoba.

Sempat dalam suatu saat entah karena ketakutannya akan "diproses" setelah usai menjabat presiden, Dutarte berniat untuk mengajukan diri sebagai kandidat Wakil Presiden.  Namun keinginan ini menimbulkan kegaduhan karena  dari segi etika dan  konstitusi bermasalah.

Philipina tampaknya sedang dilanda krisis kepemimpinan karena tidak ada putra mahkota yang menonjol dari kalangan politikus yang menjadi kandidat presiden dalam pemilu 2022 mendatang.

Justru  sebaliknya muncul kandadat dari kalangan petinju yaitu Manny Pacquiao, aktor sekaligus waikota Manila yaitu Isko Moreno, anak diktator Marcos yang bernama Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr dan Wakil Presiden sekaligus pengkritik teras Dutarte yaitu Leni Robredo.

Walaupun ada kandidat lainnya namun dapat dikatakan  sebagai kandidat minor, karena diperkirakan keempat kandidat inilah yang akan jadi pemain utama dalam pemilu Philipina tahun 2022 mendatang.

Dari keempat kandidat utama ini diperkirakan siapa saja  memiliki  peluang menjadi presiden karena belum ada kandidat yang sangat menonjol.  Oleh sebab itu semuanya akan tergantung pada rakyat Philipina kemana arah pilihannya.

Perlu diketahui bahwa sistem pemilu di Philipina adalah menggunakan sistem 1 putaran saja, oleh sebab itu siapa yang mendapat suara terbanyak akan terpilih sebagai presiden.

Tantangan

Saat ini perekonomian Philipina sedang dalam konsisi yang mengkhawatirkan dimana kemiskinan meningkat, masalah pandemi Covid-19 yang belum dapat tertangani, ditambah kali tekanan ekonomi dan geopolitik dari  krisis politik  di kawasan Laut Tiongkok Selatan  ini antara Tiongkok dan Amerika yang membuat Philipina mau tidak mau terlibat didalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun