Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Virus Manga di Kompasiana Ternyata Lebih Ganas dari Virus Delta

15 September 2021   10:26 Diperbarui: 15 September 2021   16:37 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tangkapan layar Kompasiana. 

Pagi ini saya iseng saja membuka Kompasiana dan langsung mata dan perhatian  saya tertuju pada kelompok artikel terpoluler.

Hal yang luar biasa adalah ada  3 kompasianer yang masuk 5 kategori terpopuler dengan tulisan yang sangat mirip judulnya karena mengulas hal yang sama.

Coba tengok  ketiga judul berikut:

  • Baca Manga Tokyo Revengers Chapter 222, Draken Resmi Susul Baji, Emma, dan Chifuyu
  • Baca Tokyo Revengers Chapter 222: Ucapan Terakhir Draken kepada Takemichi dan Mikey
  • Baca Tokyo Revengers Chapter 222: Pesan Terakhir Draken untuk Takemichi

Karena membahas chapter yang sama walaupun sudut pandangnya dan bahasannya  beda banyak kemiripan yang diceritakannya.

Akhir akhir ini tsunami artikel berbau manga di Kompasiana  memang tidak dapat dihindari karena memang kenyataannya banyak penggemarnya (baca: jumlah view nya), sehingga menjadi daya tarik sendiri bagi kompasianer untuk masuk dan menulis topik terkait manga ini.

Tentunya tidak ada yang salah dengan hal ini karena waktu sajalah yang akan menentukan apakah tren ketertarikan pembaca pada tulisan yang terkait dengan manga ini akan berlanjut dan membesar atau suatu ketika akan surut.

Saya ingat sekali ketika ada pedagang kulier bernama "Tutut" berbahan  siput  kecil yang sangat laris di kawasan trotoar di jalan besar perumahan Yasmin Bogor.

Karena laris sekali, dalam sekejap di sepanjang jalan tersebut muncul puluhan pedagang menjamur dengan menu yang sama.

Namun sayangnya setelah beberapa saat demam kuliner ini mulai reda dan saat ini tidak ada satupun pedagang kulier tersebut yang masih berjualan.

Terkait dengan demam ulasan manga di kompasiana, saya lebih berpikir disamping penulis mendapat jumlah view yang tinggi, si pembuat manga dan agen yang mempromosikan tersenyum manis karena  berhasil mendapatkan promosi gratis di Kompasiana dari banyak pihak yang membuat ulasan  yang tentunya membuat manga nya menjadi laris manis.

Selama tidak melanggar aturan dan ketentuan yang digariskan oleh Kompasiana tentunya hal ini sah sah saja dilakukan.

Perlu juga dianalisa apakah jumlah view tulisan manga di kompasiana ini akan terus bertambah dengan tajam setelah episode manga tersebut usai tayang atau sebaliknya terjun bebas menuju titik nadir.

Apakah virus manga di Kompasiana  ini mengganas, bermutasi  dan semakin menulari atau kompasiana perlu mengembangkan vaksin tentunya hanya waktu saja yang nanti akan berbicara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun