Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

K-Pop Bahaya Laten bagi Korea Utara

27 Juli 2021   05:00 Diperbarui: 27 Juli 2021   05:13 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
K-Pop Bahaya Laten Bagi Korea Utara. Ilustrasi : thomann.de

Bahkan sampai kata kata yang diucapkan dalam komunikasi sehari hari  pun juga diatur.  Sebagai contoh kata "oppa" sebutan romantis bagi pasangan yang sangat umum digunakan di Korea Utara ternyata dilarang digunakan di Korea Utara.

Pimpinan Korea Utara Kom Jong Un bahkan menyebutkan bahwa perjuangan ideologi dan budaya merupakan perang tanpa senjata yang harus diperjuangkan oleh rakyat Korea Utara.

Jadi dapat dimengerti jika gaya berpakaian, potongan rambut, bahasa, lagu dan tarian rakyat Korea Utara harus diatur dan tidak boleh terpengaruh oleh budaya negara lain khususnya Korea Selatan.

Gejolak Politik

Sampai saat ini Korea Utara dan Korea Utara sebenarnya masih dalam status  perang walaupun di tahun 1953 mereka menghentikan perang saudaranya.

Meredanya perang saudara ini membuat kedua negara menempuh haluan politik yang berbeda dan juga cara membangun negaranya.

Korea utara  yang sebelum perang saudara merupakan salah satu negara dengan perekonomian terkuat di Asia ternyata mengalami penurunan perekonomian yang sangat  drastis setelah  memilih  untuk  mengisolasi diri dari dunia lain.

Bahkan pasca keruntuhan Uni Soviet di era tahun 1990 an perkonomiannya mengalami titik nadir dan negara ini sangat tergantung pada bantuan negara lain dan hanya Tiongkok saja yang merupakan partner dagang terbesar Korea Utara.

Sementara itu Korea Selatan terus berkembang dan tumbuh perekonomiannya menjadikan negara ini sebagai negara peringkat keempat yang terkuat perekonomiannya di Asia.

D itengah tengah pertumbuhan perenonomian inilah Korea Selatan mencanangkan soft diplomacy barunya melalui musik, makanan dan produk kecantikan yang secara perlahan namun pasti mendapatkan popularitas nya di tingkat internasional.

Disinilah letak perbedaan keberhasilan soft diplomacy kedua negara yang bersaudara ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun