Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Ini Dia Kota yang Paling Tinggi Biaya Hidupnya di Dunia

23 Juni 2021   05:00 Diperbarui: 26 Juni 2021   02:55 3387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu kota Turkmenistan, Ashgabat, adalah kota paling termahal di dunia untuk ditinggali. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Mungkin diantara pembaca ada yang tidak tau kota Ashgabat ada di negara mana sekaligus bertanya tanya mengapa kota ini menjadi kota termahal didunia ?

Ashgabat adalah ibukota Turkmenistan yang merupakan pecahan dari Uni Soviet. Mahal nya biaya hidup di kota ini disebabkan oleh inflasi lokal yang tinggi yang menyebabkan harga barang dan jasa terus merangkak cepat dari waktu ke waktu.  

Negara otokratis dengan cadangan gas yang besar  ini sudah lama bergulat dengan krisis ekonomi yang panjang dan membuat warganya terjurumus ke dalam kemiskinan.

Perekonomian Turkmenistan  memang sangat bergantung pada ekspor gas alam nya  ke Rusia. Harga gas alam yang rendah  menyebabkan perekonomian negara ini bergejolak.

Puncaknya di tahun 2014 ketika harga energi global mengalami penurunan yang sangat berarti, negara ini mengalami inflasi dan menyebabkan meroketnya harga pangan.

Kondisi perekonomian  negara ini diperburuk dengan adanya pandemi Corona dan secara  drastis memperburuk krisis pangan yang sudah ada.

Buruknya kondisi perekonomian yang menimpa negeri ini menyebabkan warga nya kekurangan makanan bersubsidi yang menyebabkan orang harus antri berjam jam untuk mendapatkan makanan bersubsidi.

Ironisnya dalam kondisi seperti ini pemerintah Turkmenistan memperluas kota Ashgabat dan bertekad menjadikannya sebagai salah satu kota termakmur di dunia.

Pengaruh COVID-19

Krisis COVID-19 memang telah mempercepat perubahan dalam tren dan praktik mobilitas global.

Perubahan yang cukup drastis ini  mendorong perusahaan  memikirkan kembali strategi mereka dalam mengelola tenaga mobilitas tenaga kerja di dunia pascapandemi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun