Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kasus Covid-19 Meroket, Akankah India Bertekuk lutut ?

16 April 2021   14:57 Diperbarui: 16 April 2021   15:08 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satu tempat tidur ditempati 2 pasien Covid-19. Photo: Danish Siddiqui/Reuters

Jadi tidak heran dalam bulan ini saja jumlah kasus baru  Covid-19 mencapai 2 juta.

Pemerintah India memang pernah menerapkan lockdown secara nasional di tahun 2020 lalu, namun dampaknya pada ekonomi sangat luar biasa. 

Kekacauan timbul dimana mana karena sebagian besar rakyat miskin  kehilangan pekerjaan harian dan kesulitan mencari uang untuk menyambung hidup hariannya.

Bedasarkan pengalaman pahit ini tampaknya pemerintah India walaupun cukup efektif menurunkan jumlah kasus tidak lagi memberlakukannya lockdown nasional karena sangat tidak popular di mata masyarakat India dan berdampak sangat buruk pada perekonomian nasional India.

Dalam situasi gawat seperti sekarang ini, pemerintah pusat tidak lagi mengambil kebijakan secara nasional, namun menyerahkan kepada pemerintah negara bagian.

Sebagai conntoh negara bagian Maharashtra yang berpenduduk 125 juta mencoba membatasi keluar masuknya orang dari dan ke negara bagian ini.

Namun kembali kebijakan ini menimbulkan kekacauan akibat terjadinya eksodus keluar negara bagian Maharashtra dengan ibukota Mumbai ini.

Sementara itu Di New Delhi dilakukan jam malam dan melakukan pembatasan jam buka mall, gymnasium dan tempat umum lainnya dan menutupnya mulai dari jumat malam sampai senin pagi.

Di New Delhi dengan penduduk sebanyak 22 juta tercatat sebanyak 17.000 kasus batu covid-19 pada hari rabu lalu. Angka ini merupakan angka harian tertinggi sejak pandemi ini mulai.

Sebagai dampaknya objek wisata ternama dunia Taj Mahal harus ditutup kembali setelah sebelumnya pernah ditutup juga di bulan Maret tahun lalu.

Di lapangan sebagain besar rumah sakit kini sedang berjuang untuk mengatasi kekurangan tempat dan ruangan, oksigen dan obat obatan seperti Remdesivir  untuk menangani pasien Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun