Dengan usianya yang mencapai 118 tahun tidak pelak lagi Kane Tanaka sebagai supercentenarian akan tercatat dalam sejarah olimpiade sebagai manusia tertua yang akan ikut serta sebagai salah satu pembawa obor olimpiade yang merupakan ajang persatuan umat manusia dalam olahraga.
Di tahun 2019 lalu Kane Tanaka tercatat sebagai pemegang rekor  dunia sebagai wanita tertua di dunia dan jika berumur panjang Kane Tanaka akan segera memecahkan rekor manusia tertua di dunia yang saat ini dipegang oleh wanita Perancis yang meninggal dunia di usia 122 tahun.
Penyulut obor olimpiade yang usianya di atas 100 lainnya adalah Alexander Kaptarenko yang beraksi di olimpiade musim dingin di Sochi dengan usia 101 tahun.
Jepang memang tercatat sebagai salah satu negara yang memiliki penduduk lebih dari 100 tahun.  Di tahun 2020 tercatat sebanyak 80 ribu penduduk Jepang berusia  100 tahun atau lebih.
Harapan hidup pria dan wanita jepang adalah 81,4 tahun dan 87,4 tahun yang menunjukkan bahwa rataan harapan usia wanita jepang lebih panjang 6 tahun jika dibandingan dengan pria Jepang.
Dengan usianya yang sangat panjang ini perjalanan kehidupan Kane Tanaka yang dilahirkan di tahun 1903 ini tentunya  penuh warna dan peristiwa.
Kane Tanaka tercatat sebagai penyintas kanker tidak hanya sekali namun dua kali dan kini masih  dapat bertahan di era pandemi.
Di usianya yang sudah sangat lanjut wanita pencinta minuman soda dan kue tart ini akan membawa obor olimpiade melewati kuil Shime yang terletak di kota Fukuoka yang sekarang menjadi tempat tinggalnya.
Pada tanggal 25 Maret mendatang obor olimpiade ini akan mulai diarak dari  Fukushima prefecture. Selanjutnya obor akan melewati wilayah Tohoku yang pernah dilanda musibah gempa dan tsunami  di tahun 2021 lalu dalam rangka memperingati 10 tahun peristiwa bencana alam yang sangat tragis tersebut.