Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pelajaran Moralitas dari Mundurnya Ketua Olimpiade Tokyo Yoshiro Mori

12 Februari 2021   15:23 Diperbarui: 13 Februari 2021   08:08 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dalam foto bertanggal 28 Januari 2021, Presiden Komite Panitia Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, Yoshiro Mori, berbicara ke media setelah konferensi video dengan Presiden Komite Olimpiae Internasional (IOC), Thomas Bach di Tokyo, Jepang. Mori mengundurkan diri setelah mengatakan bahwa perempuan terlalu banyak omong.| Sumber: AP PHOTO/Takashi Aoyama via Kompas.com

Minggu ini berita dunia dihiasi dengan mundurnya Ketua Olimpiade Tokyo 2021 Yoshiro Mori yang cukup mengejutkan.

Selama ini Yoshiro Mori dianggap dapat mengelola komite Olimpiade Tokto dengan sangat baik termasuk ketika terkendala pandemi Korona.

Olimpiade Tokyo yang seharusnya dilaksanakan di tahun 2020 diundur ke bulan Juli tahun 2021. Namun ketika pesta olahraga terakbar dunia akan dilaksanakan, justru ada permasalahan lain yang membuat Yoshiro Mori tidak lagi dapat bertahan sebagai Ketua Olimpiade Tokyo.

Tidak ada yang dapat menyangkal bahwa jabatan sebagai Ketua Olimpiade Tokyo ini merupakan jabatan yang sangat bergengsi karena tentunya akan menjadi pusat perhatian tidak saja di Jepang namun juga di dunia.

Yoshiro Mori ternyata tidak tersandung korupsi ataupun kesalahan pengelolaan perencanaan dan persiapan Olimpiade Tokyo ini namun justru tersandung masalah lain yang bagi sebagian orang mungkin dianggap sebagai sesuatu hal yang sederhana.

Yoshiro Mori yang berusia 83 tahun ini dikritik habis-habisan akibat ucapannya yang menyatakan bahwa wanita terlalu banyak bicara dan jika berdiskusi dengan anggota wanita komite yang dipimpinnya disebutkan memakan waktu lama.

Ucapan yang terlontar ini dianggap oleh berbagai kalangan sebagai ungkapan yang mendeskreditkan wanita dan dinilai kurang pantas diucapkan oleh seorang Ketua Olimpiade Tokyo.

Jika ditelisik lebih dalam lagi Komite Olimpiade Tokyo yang salah satu tugasnya adalah menyeleksi atlet Jepang yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo ini jumlah anggotanya ada 40 orang, 5 diantaranya adalah wanita.

Jumlah wanita yang ada di Komite Olimpiade Tokyo ini memang sangat minim, oleh sebab itu tidak heran komite ini ke depan akan meningkatkan jumlah anggota wanita yang ada di komite ini sampai 40%.

Salah satu ucapan Yoshiro Mori yang dianggap menyinggung kaum wanita adalah:

" Jika kita meningkatkan jumlah wanita di komite ini, kita harus menjamin bahwa waktu berbicara yang diberikan sebaiknya dibatasi karena mereka jika sudah berbicara sulit untuk berhenti dan hal ini sangat mengganggu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun