Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Vaksin Covid-19: Ketika Reputasi Negara Barat Mulai Runtuh

5 Februari 2021   14:16 Diperbarui: 5 Februari 2021   15:09 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Perancis Emmanuel Macron ketika menyatakan bahwa vasin Covid-19 buatan Cina berbahaya. Photo: EPA-EFE

Tidak dapat dipungkiri bahwa selama  ini tampak sekali dominasi negara barat seperti Amerika dan negara negara Eropa dalam riset dan pengembangan vaksin demikian juga pemasarannya. Sampai sampai dalam kasus vaksin Ebola sekalipun  masih dalam cengkeram dominasi ini.

Tidak hanya sampai disitu saja  dunia barat selama ini memegang  kunci perdagangan obat obatan dan vaksin yang beredar di dunia ini sekaligus memonopolinya.

Namun ketika pandemi korona merebak, dunia barat barat seolah tersentak karena disamping tidak menduga sedemikian masifnya skala pandemi ini  namun juga angka penyebaran dan kematian yang lebih tinggi di dunia barat dibandingkan dengan di negara negara Asia.

Di tengah tengah kesibukan menangani pandemi ini tim peneliti Amerika dan negara Eropa juga berusaha keras mengembangkan vaksin penangkal korona ini.

Namun salah satu hambatan yang membuat keterlambatan pengembangan vaksin ini di dunia barat adalah pelacakan asal usul virus Covid-19 yang sangat bermanfaat untuk mengidentifikasi sumber virusnya dan menggunakannya untuk pengembangan vaksin.

Informasi seperti ini biasanya didapat oleh Amerika dan negara Eropa dengan cara mendapatkan sampel dari tempat merebaknya suatu penyakit saat menangani wabah penyakit di suatu negara atau dengan cara apapun.

Hal ini tentunya tidak lepas dari  peluang bisnisnya sangat tinggi sekali jika berhasil mengembangkan vaksin.

Kita tentunya masih ingat ketika merebak flu burung yang juga sangat mematikan yang terjadi di Asia dan Indonesia. Ketika itu Amerika bersikeras untuk mendapatkan sampel virus varian Indonesia  sehingga akhirnya terjadi konflik dengan Menteri kesehatan kita.

Dunia barat memang terkejut ketika Vladimir Putin mengumumkan peluncuran vaksin Sputnik V di bulan Agustus 2020 lalu.

Munculnya Rusia sebagai "pemenang sementara" dalam perlombaan pengembangan vaksin ini memang sangat mengejutkan ilmuwan  dunia barat yang sudah berusaha keras mengerahkan segala kemampuan sumberdaya nya untuk menjadi negara terdepan dalam penghasilkan vaksin untuk pengatasi Covid-19.

Peluncuran Vaksin Sputnik V untuk mengatasi Covid 19 memang membuat dunia tercengang dengan kecepatan Rusia menemukan vaksin korona ini sekaligus menjungkirbalikkan pandangan yang selama ini menyatakan bahwa pusat kemajuan pengembangan ilmu kesehatan ada di dunia barat (Amerika dan Eropa).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun