Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Raja Alergi Kritik, Krikil Tajam Demokrasi Thailand

20 Januari 2021   08:36 Diperbarui: 20 Januari 2021   09:10 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Archan (kiri) dan Raja Thailand. Photo: AFP

Dengan sistem dan hukum monarki yang hampir absolut seringkali pihak militer membungkam lawan politiknya dengan menggunakan hukum monarki ini.

Anchan mungkin merupakan salah satu korban yang dijadikan contoh oleh penguasa saat ini yang masih enggan melakukan pemilu secara demokratis.

Hukuman yang dijatuhkan pada Anchan bisa jadi merupakan peringatan bagi gerakan pro demokrasi dan anti monarki yang mulai marak di Thailand.

Gelombang gerakan protes yang dilakukan oleh kelompok pro demokrasi yang dimotori oleh anak anak muda Thailand ini menyangkut masalah pokok yaitu kesejahteraan rakyat, peran politik dan kehidupan masa lalu raja Vajiralongkorn yang sebelumnya jarang terlihat di Thailand.

Gerakan yang sudah berjalan selama tiga tahun terakhir ini memang sedikit banyaknya mengejutkan dan menggoyahkan kekuatan militer yang sedang berkuasa.  Hal ini terbukti bahwa walaupun pihak militer yang berkuasa memberlakukan pelarangan berdemonstrasi dan jam malam, masa pro demokrasi tidak mengindahkannya.

Sampai saat ini sudah lebih dari 40 demonstran yang yang umumnya anak muda dijebloskan ke penjara dengan dalih menghina raja dan anggota keluarganya.

Sebenarnya hukum monarki yang sangat membatasi kebebasan mengkritik raja dan anggota keluarganya ini memang sudah ditangguhkan pemberlakuannya hampir selama 3 tahun karena ditentang oleh pihak HAM PBB. 

Namun tampaknya dengan dihukumnya Anchan pihak yang berkuasa di Thailand mulai menggunakan hukum monarki ini untuk meredam gerakan prodemokrasi yang pada intinya menginginkan kekuasaan diberikan kembali pada rakyat.

Tindakan Raja Thailand yang berkuasa saat ini memang menyentak dan mengganggu rasa keadilan rakyat Thailand.

Salah satu pernyataan raja Vajiralongkorn adalah kekayaan yang dimiliki kerajaan adalah kekayaan pribadinya karena dirinya mewarisinya dari ayahnya.  Sebelumnya kekayaan kerajaan ini dianggap sebagai kekayaan negara yang sepenuhnya digunakan untuk rakyat Thailand.

Campur tangan politik raja Vajiralongkorn dengan cara memberikan perintah langsung dan mengendalikan semua unit militer menambah kekakauan sistem karena sentralisasi komando militer oleh raja belum pernah terjadi dalam sejarah Thailand modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun