Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Nasihat Orangtua Menutup Karier Sempurna Khabib Nurmagomedov

25 Oktober 2020   16:01 Diperbarui: 1 November 2020   09:53 2165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Khabib Nurmagomedov bersujud sampil menangis setelah memastikan kemenangan atas Justin Gaethje dalam duel UFC 254, Minggu (25/10/2020) dini hari WIB. (Tangkapan layar Twitter @ufc) via Kompas.com

Khabib tidaklah meluapkan kegembiraan yang luar biasa walaupun telah mengukir rekor yang mungkin saja tidak akan pernah dipecahkan oleh petarung UFC penggantinya. Sebaliknya Khabib justru bersujud syukur sambil menangis tersedu.

Apa yang disaksikan dunia memang sangat mengharukan karena ketika Khabib menangis terisak isak sambil bersujud, lawan tandingnya  Justin Gaethje datang menghibur dan memeluknya. Peristiwa yang sangat langka ini menggambarkan sisi lembut Khabib dan sisi sportivitas yang ditunjukan oleh Justin.

Apa yang dipertontonkan oleh Khabib Nurmagomedov ini memang mungkin sangat jarang sekali terjadi, karena ketika dia diwawancarai oleh reporter terkait kemenangannya Khabib memanfaatkan momen ini untuk mengenang almarhum ayahnya dan meninggikan derajat ayah ibunya serta sekaligus pamit mengundurkan diri dari dunia yang sangat dicintainya yaitu UFC.

Dua sarung tangan yang dikenakannya pada pertarungan yang baru saja usai ini dengan rapih di taruh di depannya di lantai arena yang menandakan pengunduran dirinya.

Babak akhir perjalanan pertarungan Khabib memang penuh drama, setelah pertarungannya dengan McGregor tidak sedikit orang yang mencelanya karena emosinya yang meledak dan menimbulkan perkelahian masal.

Namun Khabib Nurmagomedov tentulah memiliki alasan tersendiri mengapa emosinya meledak ketika itu. Dia menyatakan dengan lantang kepada McGregor "anda boleh menghina dengan perkataan seburuk apapaun terkait diriku, namun jangan menghina agama ku"

Setelah mendapat sangsi larangan bertarung roda  kehidupan keluarga Khabib memang berputar penuh dinamika yang benar benar menggerus emosi dan perasaannya..

Ayahnya sekaligus pelatih yang sangat dicintainya Abdulmanap meninggal dunia pada bulan Juli 2020 lalu karena Covid-19. Khabib merasa kehilangan sekali dengan meninggalnya ayah dan sekaligus pelatihnya yang sangat dicintainya.

Kata kata ayahnya yang menganjurkan dirinya untuk mengundurkan diri mungkin terus terngiang ngiang dalam pikirannya. Sehingga tidak heran untuk memutuskan melakukan pertarungannya yang terakhir melawan Justin Gaethje, khabib perlu berbicara dengan ibunya selama 3 hari untuk menyakinkan bahwa ini adalah pertarungannya yang terakhir.

Khabib menceritakan bahwa Ibunya tidak ingin dirinya bertarung lagi tanpa didampingi ayahnya dan disaat itulah Khabib berjanji pada ibunya bahwa pertarungannya dengan Justin Gaethje adalah pertarungannya yang terakhir.

Abdulmanap Ayah sekaligus pelatih Khabib. Photo: MMA/Twitter
Abdulmanap Ayah sekaligus pelatih Khabib. Photo: MMA/Twitter
Ketika melangkah ke arena tampak sekali wajah khabib berbeda dengan ketika melakukan pertarungan dengan petarung UFC lainnya. Wajahnya sangat serius dan penuh misteri karena pertarungan ini merupakan pertarungan pertamanya tanpa didampingi oleh ayahnya sekaligus merupakan pertarungan terakhirnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun