Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Logo dan Merek Dagang yang Berbau Rasis Pun Mulai Berguguran

24 September 2020   15:28 Diperbarui: 24 September 2020   15:54 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu Logo berbau rasis yang dikritik. Photo Getty Images

Kematian tragis George Floyd warga African American yang memicu gerakan the Black Lives Matters  di seluruh dunia menyadarkan dunia bahwa rasisme itu merupakan penyakit masyarakat yang sangat sulit disembuhkan.

Perjalanan sejarah kehidupan manusia memang tidak pernah lepas dari  rasisme ini sebagai cerminan  perasaan dan anggapan superiorisme ras tertentu.

Salah satu "korban" gerakan  the Black Lives Matters  ini adalah produser beras ikonik Uncle Ben yang telah merajai pasar dunia selama 70 tahun.

Produsen beras Uncle Ben dengan segala macam variasi produknya akan segera mengganti logo ikonik selama ini yang sangat dikenal masyarakat dunia.

Logo seorang pria kulit hitam  berbaju putih dibalut jas biru dengan dasi hitam berbentuk  kupu kupu dianggap sebagai bentuk rasisme yang sangat erat hubungannya dengan era kolonialisme.

Menghilangkan ataupun mengganti   logo yang sudah lagendaris memang dirasakan sangat berat bagi produsen beras terkenal ini.  Namun arus  gerakan anti rasisme ini sangat deras yang tidak dapat terbendung lagi.

Produsen beras yang merintis usahanya ini di era tahun 1940 an ini kini harus mengganti nama dan logonya yang berasal dari model yang bernama Frank Brown dengan logo  dan  nama lain.

Setelah melakukan urun rembug dengan pegawai dan konsumen da pihak lainnya akhirnya  nama Uncle Ben akan diganti dengan Ben Original.

Sebenarnya jika ditinjau dari  tanggung jawab sosialnya, perusahan beras ternama ini sangat  jauh dari rasisme karena sangat memperhatikan kelompok masyarakat African American baik dalam bentuk pemberian beasiswa  dan program perbaikan nutrisi selama lebih dari 40 tahun.

Uncle Ben  bukanlah satu satunya  logo yang dikritik karena berbau rasis oleh   gerakan anti rasisme yang sedang melanda dunia. 

Sumber: drugstorenews.com
Sumber: drugstorenews.com
Ilustrasi: NZ Herald
Ilustrasi: NZ Herald
Red Skin NFL. Sumber: Flickr /Keith Allison
Red Skin NFL. Sumber: Flickr /Keith Allison
Sumber: CNN
Sumber: CNN
Merek dan logo lainnya yang juga tergerus arus gerakan anti rasisme ini adalah Quaker Oat yang mengusung logo Aunt Jemima yang menggunakan logo bergambar  wanita kulit hitam.  Para pengkritik logo ini menyebutkan bahwa logo ini melambangkan wanita kulit hitam yang melayani majikannya yang berkulit putih.

Merek dan logo dagang lainnya seperti Eskimo Pie yang telah berusia sekitar 100 tahun akhirnya juga mengganti logo legendaris ini di produk Ice Cream nya.

Klub olah raga ternama The Washington NFL yang menggunakan logo Indian dengan nama Red Skin pun akhirnya juga harus merelakan logonya yang legendaris setelah sponsor utamanya FedEx, Nike, Pepsi dan  Bank of America mendesak klub olahraga ini untuk mengganti log0 dan namanya.

Gerakan anti rasisme ini juga tampaknya juga mengubah image tokoh penjelajah ternama di era kolonial yang selama ini dianggap pahlawan.  Patung patung tokoh penjelajah ternama  mulai diturunkan setelah bertahta selama puluhan bahkan ratusan tahun.

Rasisme memang tidak akan pernah hilang dari permukaan bumi selama manusia memiliki ego dan perasaan superioritas.  Namun paling tidak gerakan anti rasisme ini menyadarkan kita semua bahwa rasisme ini buruk  dan bertentangan dengan hakekat kemanusiaan yang dilahirkan ke dunia  dengan status yang setara di mata Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun