Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

PHK di Australian Nasional University, Peringatan bagi Dunia Pendidikan Tinggi Indonesia

16 September 2020   19:10 Diperbarui: 18 September 2020   10:12 7339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo: ASEAN Scholarship

Australian National University atau yang dikenal dengan ANU merupakan salah satu universitas terbaik di Australia yang berlokasi di Ibukota negara Australia di Canberra sudah mulai mengambil kebijakan drastis berupa  rasionalisasi tenaga kerjanya.

Kesehatan keuangan ANU sebagai salah satu universitas papan atas dunia kini mulai goyah terdampak Covid-19 dan mulai merasionalisasi personalianya alias melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Menurut catatan tenaga kerja yang telah di PHK sudah mencapai 465 orang termasuk di dalamnya 250 yang secara sukarela mengundurkan diri.

Pemutusan hubungan kerja ini terkait dengan penghematan budget sebesar AUD $103 juta setiap tahunnya mulai dari tahun ini sampai dengan tahun 2023 akibat penurunan pendapatan universitas sebagai dampak Covid-19.

Sebelum terjadinya pandemi korona  ANU yang masuk kategori universitas elit ini memiliki sistem keuangan yang cukup sehat.  Namun tampaknya pandemi ini berimbas cukup besar.

Pandemi korona ini mengharuskan ANU untuk menghemat anggaran sebesar AUD$250 juta atau setara dengan pengeluaran  universitas ini selama 3 bulan untuk menjamin kesehatan keuangannya termasuk untuk pengeluaran gaji dan tagihan tagihan lainnya. Hal yang justru mengkhawatirkan adalah memburuknya keuangan universitas ini diperkirakan akan terus terjadi sampai dengan tahun 2021.

Sebagai gambaran lapangan kerja yang disediakan di ANU merupakan jumlah ketiga terbesar di negara bagian Australian Capital Territory (ACT), sehingga kesulitan keuangan yang dialami oleh ANU akan berdampak besar pada banyak keluarga di negara bagian ini.

Universitas besar sekelas ANU memang mengandalkan sumber pemasukannya dari dua sumber utama, yaitu SPP mahasiswanya dan juga kerjasama dan komersialisasi hasil  penelitian.

Dari sisi penerimaan keuangan dari mahasiswa terjadi penurunan yang cukup drastis karena jumlah mahasiswa asing yang menjadi salah satu andalan pemasukan universitas ini menurun tajam, yaitu di bawah jumlah mahasiswa asing di tahun 2017 lalu.

Tren penurunan jumlah mahasiswa asing di ANU diperkirakan akan terus terjadi paling tidak sampai dengan tahun 2021 mendatang yaitu mengalami penururunan sebesar 30% jika dibanding dengan jumlah mahasiswa asing di tahun 2019 lalu.

Pemasukan ANU dari hasil kerjasama penelitian juga menurun sangat tajam karena situasi internasional dalam dunia penelitian mengalami hal yang sama kecuali di bidang tertentu yang terkait dengan pengembangan obat dan vaksin korona.

Gelombang PHK yang dilakukan oleh ANU ini dilakukan untuk menyelamatkan kelangsungan hidup universitas  dan diperkirakan situasi ini semakin memburuk dalam beberapa tahun ke depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun