Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan featured

Kamala Harris, Pertaruhan Politik Joe Biden

12 Agustus 2020   07:53 Diperbarui: 9 November 2020   09:36 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kamala Harris Pertaruhan Politik Biden. Photo: Win McNamee/Getty Images

Pandemi corona memang tidak hanya memengaruhi kesehatan, pendidikan, sosial, dan ekonomi namun juga berpengaruh besar pada politik.

Amerika yang seyogianya sudah masuk pada fase ingar-bingar masa kampanye pemilihan presiden, kini hanya dapat melakukannya melalui media dan dunia maya.

Trump akan mempertaruhan kelanjutan masa presidensinya yang kedua, sementara Joe Biden juga kemungkinan akan bertarung di pemilihan presiden untuk yang terakhir kalinya mengingat usianya yang telah mencapai 77 tahun.

Di masa yang tidak normal ini pendulum politik dapat saja mengarah liar jika salah melakukan perhitungan apalagi lawan politik Joe Biden pada pertarungan kali ini adalah Trump yang sampai sekarang masih penuh dengan misteri.

Di era pemilihan presiden lalu hampir sebagian besar media memprediksi Trump tidak akan menjadi presiden. Namun Trump membuktikan dengan slogannya yang sangat cerdik "Make America Great Again" telah membangunkan kembali sentimen di kalangan akar rumput masyarakat bahwa selama ini memang pamor Amerika di dunia internasional sudah meredup.

Dengan jurus yang tepat ini Trump berhasil membalikkan situasi dengan mememangkan pemilu tahun lalu.

Dalam perjalanannya upaya Demokrat mengoyang Trump melalui dugaan intervensi Rusia gagal total dan justru menjadi bumerang bagi demokrat, karena dianggap berupaya melakukan "kudeta politik" sebelum masa pemilihan presiden kedua.

Kegagalan Demokrat menggoyang kursi kepresidenan Trump diperkirakan justru memperkuat posisi Trump. Berbagai upaya untuk memblok rencana Trump seperti pembangunan tembok perbatasan dan juga akhir akhir ini pembiayaan ekonomi untuk mengatasi corona dan dampaknya pada ekonomi dapat dianggap sebagai upaya lanjutan untuk menghambat laju Trump melangkah ke pemilihan presiden keduanya.

Saat ini memang pendulum preferensi politik media yang sebagaian besar masih "bermusuhan" dengan Trump memang mengarah kembali pada pilihan politik "asal bukan Trump". Sehingga tidak mengherankan hampir setiap tindakan dan kebijakan Trump dianggap salah dan diserang media.

Situasi politik seperti pemilihan presiden pertama dapat saja terjadi lagi, karena dalam seituasi seperti ini kekuatan akar rumput akan semakin bertambah. 

Kebijakan Trump sebagai pimpinan negara pertama di dunia yang membuka lockdown untuk menyelamatkan perekonomian Amerika yang dikecam habis-habisan oleh media dan sebagian praktisi kesehatan, ternyata ditiru dunia karena perekonomian yang negatif akan berdampak lebih buruk dari korona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun