Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Indonesia Perlu Belajar dari Invasi Belalang di India

28 Juni 2020   19:35 Diperbarui: 2 Juli 2020   08:38 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Invasi belalang di India. Photo: Hindustan Times

Kita semua tentunya sudah mengenal serangga yang disebut belalang ini. Secara alami belalang memang merupakan serangga soliter  dan pemalu, namun jika berkelompok dalam jumlah yang besar belalang menjadi serangga yang sangat menakutkan dan dapat menjadi bencana karena populasinya tidak dapat dikontrol.

Kita memang tidak pernah membayangkan bahwa ledakan populasi belalang dapat sangat dasyat dan ukuran kerumunan belalang ini dapat mencapai sebesar negara Perancis.  Tidak hanya sampai disitu saja sebagai konsekuensi ledakan populasi ini diperkirakan jumlah pakan yang yang konsumsi 40 juta serangga itu setara dengan jumlah makanan yang diperlukan untuk 3 jura orang.

Hal yang paling mengkhawatirkan adalah kerumunan belalang dalam jumlah yang sangat besar akan tidak terkendali dan menyerang apa saja termasuk tanaman pertanian dalam waktu sangat singkat.

Di tengah tengah pandemi korona, dimana semua pihak sedang sibuk mengatasi pandemi ini, ternyata kurangnya perhatian dan antisipasi terhadap ledakan populasi belalang menjadi permasalahan tersendiri bagi India.

Ledakan populasi belalang di India kini sudah sangat meluas meliputi lebih dari 24 negara bagian dengan luas terdampak mencapai lebih dari 50.000 hektar dengan wilayah terdampak serangan belalang yang paling parah adalah wilayah India Barat, Rajasthan, Madhya Pradesh dan Gujarat .

Invasi belalang di India kini sudah tidak terkendali. Sumber: Al Jazeera
Invasi belalang di India kini sudah tidak terkendali. Sumber: Al Jazeera
India kini mengadapi invasi belalang yang paling buruk dalam puluhan tahun terakhir ini.  Bagaimana tidak serbuan belalang mebuat seolah siang hari berubah menjadi senja hari dan invasi belalang menyusup kemana mana termasuk rumah penduduk sampai di wilayah pedesaan yang terpencil.

Saat ini gelombang invasi belalang sudah mencapai wilayah selatan India dan jika tidak segera dihentikan maka bukan tidak mungkin akan menyebabkan kelaparan di India karena hancurnya tanaman pertanian.

Ledakan populasi belalang ini tidak lepas dari iklim dan cuaca yang berpengaruh besar pada siklus reproduksi belalang. Menurut FAO pada tahun 2018-2019 telah terjadi siklon yang menyebabkan terjadinya hujan lebat di wilayah semenanjung Arab.  Iklim seperti inilah yang memicu ledakan populasi belalang selama paling tidak tiga generasi yang luput dari perhatian dan tidak terdeteksi.

Arus invasi belalang yang kini menyerang India. Sumber: Cirad
Arus invasi belalang yang kini menyerang India. Sumber: Cirad
Hasilnya adalah ledakan populasi yang tidak terkendali dan menginvasi wilayah Afrika Timur, Timur Tengah dan Asia Selatan.

Ledakan populasi belalang ini tidak saja mengivasi India namun juga wilayah Pakiskan yang berdekatan.  Invasi belalang di wilayah Pakistan yang sampai saat ini masih berlangsung juga merupakan serangan terburuk dalam 30 tahun terakhir ini. Selain India Pakiskan invasi belalang ini sudah mencapai Afganistan, Iran dan negara Afrika lainnya serta  semenanjung Arab.

Gelombang serangan belalang ini memang sangat cepat dan mengerikan.  Gelombang invasi belalang  dengan ukuran 1 km persegi yang terdiri dari sekitar 40 juta belalang dapat bergerak sangat cepat menghabis tanaman apa saja yang dijumpai dengan kecepatan 400 km per hari.

Memekan apa saja yang ditemuinya. Photo: DW
Memekan apa saja yang ditemuinya. Photo: DW
Invasi belalang di India sudah mencapai level mengkhawatirkan. Photo: Vishal:
Invasi belalang di India sudah mencapai level mengkhawatirkan. Photo: Vishal:
Dalam kurun waktu 1964 sampai dengan tahun 1997 India memang telah mengalami ledakan populasi dan invasi belalang sebanyak 25 kali.  Bahkan di jaman kolonial sekalipun dimana India masih dijajah oleh Inggris tercatat serangan belalang terjadi di tahun 1939 dan 1946.

Ledakan populasi belalang yang semakin meluas ini membuat FAO memberikan peringatan tersendiri dengan mengatakan bahwa  jika tidak segera dikendalikan maka serangan dan ledakan populasi belalang ini akan menginvasi 90 negara.

Serangan belalang ini tentunya menjadi kehawatiran tersendiri bagi dunia di tengah tengah pandemi korona, sebab diperkirakan akan menyebabkan meluasnya kelaparan yang akan menimbulkan korban jiwa.

Kecepatan perkembangan populasi belalang ini memang sangat luar biasa karena kini diperkirakan 45 juta kilo meter persegi lahan pertanian di  90 negara akan terdampak.

FAO memperkirakan saat ini ledakan populasi belalang di wilayah terdampak sudah mencapai 20 kali lebih besar saat dimulainya ledakan populasi beberapa bulan lalu dan diperkirakan di bulan Juli nanti ledakan populasinya sudah mencapai lebih dari 400 kali lipat.

Kelengahan India dalam menangani ledakan populasi belalang yang sudah secara rutin terjadi di negara ini ditengah pandemi korona memang  menjadi bencana tambahan selain pandemi korona. Jika upaya menghentikan ledakan populasi ini gagal maka bencana kelaparan dapat saja menimpa India yang berpenduduk sangat besar ini.

Pandemi korona yang melanda India saat ini memang belum terkendali, bahkan angka  terinfeksi dan korban jiwa diperkirakan akan terus meningkat dan India diperkirkan akan  menjadi episenter terbaru.  Namun jika kepaparan akibat invasi belalang  ini terjadi maka akan semakin sulit bagi India keluar dari krisis kemanusiaan ini.

Ledakan populasi belalang memang jarang terjadi, namun jika kelembaban dan suhu memungkinkan, maka belalang akan bereproduksi secara cepat dan populasinya tidak dapat dikendalikan.

Indonesia perlu belajar dan mengantisipasi serangan belalang ini karena  bukan tidak mungkin ledakan populasi dapat terjadi dengan konsekuensi yang sama terhadap ketersediaan  pangan nasional.

Jika alam sudah marah dan terlambat diantisipasi maka bencana alam akan berdampak bagi kehidupan manusia.

Rujukan: Satu,  Dua, Tiga, Empat, Lima, Enam, Tujuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun