Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pandemi Korona dan Kedaulatan Pangan

27 April 2020   06:11 Diperbarui: 27 April 2020   06:14 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Korona yang kini melanda dunia tidak hanya berdampak besar  pada masalah  Kesehatan dunia  saja namun juga merembat ke sektor lainnya seperti ekonomi yang diprediksikan akan memburuk dan yang terlebih penting lagi adalah menggangu  kedaulatan pangan.

Kedaulatan pangan  ini  menyangkut hak orang ataupun  negara untuk menentukan pangan dan sistem pertaniannya dan juga hak untuk menghasilkan dan mengkonsumsi pangan sehat dan layak.

The World Trade Organization (WTO) dan  the World Health Organization (WHO) sudah mulai memberikan peringatan kepada dunia bahwa pandemi korona ini akan berimbas pada kekurangan pangan dunia dan menyebabkan kelaparan di berbagai belahan dunia.

Bahkan kedua organisasi dunia ini mengingatkan bahwa Afrika akan terimbas besar akibat pandemi ini dan dikhawatirkan akan menyebabkan kelaparan dalam skala besar dan akan menimbulkan tragedi kemanusiaan dalam skala masif.

Hal ini semuanya tidak terlepas dari ketergantungan  dan terganggunya  rantai suplai pangan global.  Negara negara produsen pangan utama dunia cenderung untuk menahan stok pangannya untuk kebutuhan darurat dalam negerinya.

Negara negara yang biasa mengimpor pangan walaupun memiliki uang namun tidak lagi semudah membeli dan mengimpor pangan seperti biasanya sebelum pandemi karena keterbatasan stok pangan. Kondisi seperti ini tentunya akan sangat berbahaya bagi negara negara yang selama ini kebutuhan pangannya bergantung pada impor.

Sebagai contoh Singapura yang kebutuhan pengan negaranya tergantung dari luar mengimpor sebanyak 90% kebutuhan pengannya dari luar.  Demikian juga dengan Irak yang 80% kebutungan pangannya berasal dari impor akan mengalami masalah besar dengan dampak pandemik korona ini. 

Sudah dapat dipastikan jika situasi seperti sekarang ini akan berjalan dalam jangka panjang kedua negara  ini akan terganggu kedaultan pangannya.

Menurut catatan banyak negara di dunia yang mengalami situasi yang hampir sama dengan Singapura dan Irak ini karena  ketersediaan oangan dalam negerinya  sangat tergantung pada negara lain.

Jelas sekali bahwa dalam hal kedaulatan pangan ini sebagian besar negara di dunia termasuk negara negara yang secara tradisional menjadi produsen pangan dunia tidak memprediksi sebelumnya bahwa pandemi korona ini akan berdampak signifikan pada gangguan suplai pangan dunia.

Produsen pangan dunia pun kini tengah  mengalami kesulitan untuk mendistribusikan produk pangannya akibat adanya larangan berpergian yang tentunya akan mengganggu suplai tenaga kerja dan distribusi produknya,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun