Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Terpilihnya Kembali Tsai Ing-wen sebagai Presiden Taiwan Tanda Kepudaran Tiongkok?

12 Januari 2020   09:17 Diperbarui: 13 Januari 2020   08:42 1590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tsai Ing-wen terplih kembali menjadi Presiden Taiwan untuk kedua kalinya. Photo: Getty Images

Ada dua peristiwa besar yang mau tidak mau dihubungkan dengan politik luar negeri Tiongkok, yaitu pertama gerakan anti Tiongkok di Hongkong dan hasil pemilihan presiden Taiwan yang baru saja usai.

Setelah berbulan bulan dilanda protes keras menuntut kebebasan dari cengkeraman otoritas Tiongkok yang memakan cukup banyak korban jiwa dan kerugian ekonomi besar akhirnya hasil pemilu lokal Hongkong menunjukkan bahwa rakyat Hongkong memang menghendaki berkurangnya campur tangan pemerintah Tiongkok secara siknifikan di Hongkong.

Hal ini tercermin dari pelorehan suara pro demrorasi yang sangat siknifikan dan mendominasi perolehan suara kelompok pro Tiongkok di Hongkong.

Hanya beberapa bulan saja kebijakan luar negeri Tiongkok kembali diuji melalui pemilihan presiden Taiwan yang baru saja usai.

Tsai Ing-wen kembali terpilih sebagai presiden Taiwan untuk kedua kalinya dengan marjin suara yang cukup besar yaitu memperoleh suara sebesar 57,1%, sementara itu pesaing dekatnya yang pro Tiongkok Han Kuo Yu hanya memperoleh suara sebesar 38,6 % dan kandidat ketiga James Soong hanya memperoleh 4,3%.

Hongkong dan Taiwan memang sudah lama menjadi semacam duri dalam daging bagi Tiongkok karena kedua wilayah yang memiliki sejarah keeratan kultur dan otoritas kekuasaan dengan Tiongkok ini mengusung tema politik yang jauh berbeda yaitu demokrasi dibanding dengan Tiongkok yang mengusung tema komunis sentralistik.

Dua kutub yang bertolak belakang ini seringkali berbenturan karena kebebasan berpolitik di kedua wilayah yang memiliki hubungan kultural dengan Tiongkok ini secara lantang menyuarakan suara yang terdengan sumbang bagi pemerintah Tiongkok.

Kemenangan kembali Tsai Ing-wen yang mencapai lebih dari 57% ini jika dikonversikan dengan jumlah pemilih akan mencapai sekitar 8,3 juta suara ini memang belum pernah terjadi sebelumnya.

Artinya Tsai Ing-wen dapat dikatakan menyapu bersih suara sekaligus mengungguli kelompok pro Tiongkok dalam pemilihan presiden kali ini.

Kemenangan Tsai Ing-wen mencerminkan suara mayoritas masyarakat Taiwan dan menyetujui visi politik Tsai Ing-wen yang menjauhkan diri dari pemerintahan Tiongkok.

Tsai Ing-wen memang dikenal sebagai presiden wanita Taiwan yang sudah beberapa kali menyuarakan suara lantang mengusung demokrasi dan membangkitkan nasionalisme Taiwan yang bebas dari pengaruh Tiongkok daratan.

Ketegasan Tsai Ing-wen dalam menyuarakan kebebasan berdemokrasi ini memang sudah beberapa kali membuat pemirintah Tiongkok daratan tidak senang dan cendering meradang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun