Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hasil Pemilu Inggris, Puncak Emosi Rakyat Inggris

13 Desember 2019   07:50 Diperbarui: 13 Desember 2019   14:36 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil pemilu Inggris walaupun belum tuntas,  perhitungannya memberikan angka yang spektakuler bagi dua partai utama yaitu Conservative  dan Labour yang selama ini berseteru di parlemen terkait isu utama Brexit.

Brexit yang telah diputuskan oleh rakyat Inggris melalui referendum ternyata menjadi isu politik tersendiri bagi partai labour yang melihat peluang goyangnya mayoritas partai Conservative di perlemen.

Permainan politik partai Labour sempat berhasil mempermainkan ketidakmampuan  Perdana Menteri Theresa May  sekaligus menjungkalkannya.

Keberhasilan partai Labour dan sekutunya bermain di parleman dengan isu utama menunda Brexit atau bahkan melakukan referendum kedua terkait Brexit ini memang merupakan permainan politik yang berbahaya sekaligus melelahkan.

Bahkan sebelum pemilu pimpinan partai Labour Jeremy Corbyn menyatakan bahwa pemilu Inggris  kali ini merupakan referendum kedua bagi rakyat Inggris.

Walaupun sempat seseok seok oleh permainan Jeremy Corbyn dan sekutunya di parlemen, ketegasan Boris Johnson  dalam membawa Inggris  untuk menuntaskan Brexit tampaknya membuahkan hasil. 

Bahkan dalam salah satu debat di perleman Johnson mengatakan dia lebih baik mati di selokan daripada mengemis kepada Uni Eropa untuk meminta konsesi lagi terkait brexit sebagaimana permintaan partai Labour dkk di parlemen yang beroposisi.

Hasil pemilu kali ini menegaskan kembali suara hari rakyat Inggris terkait Brexit. Permainan politik yang berakibat terlunta-luntanya Brexit memang membuat rakyat Inggris gundah sekaligus merasa dipermainkan.

Secara informal hasil pemilu kali ini akan mengembalikan partai Conservative dan sekutunya menjadi partai mayoritas di parlemen. Sebaliknya partai Labour menerima hukuman rakyat Inggis karena kehilangan sangat banyak kursi di parlemen terkait pertaruhan politik Brexit-nya.

Perhitungan sementara menunjukkan bahwa Partai Conservative dan sekutunya diperkirakan akan memperoleh 368 kursi atau lebih 50 kursi jika dibandingkan dengan hasil pemilu tahun 2017 yang berarti akan kembali menjadi mayoritas di parlemen dengan keunggulan 86 kursi.

Sementara itu dalam pemilu ini partai Labour hanya meraih  191,  Lib  Dems 13, the Brexit Party  tidak dapat kursi  dan SNP mendapat  55 kursi .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun