Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Keterpurukan Apple Berawal dari Tiongkok

4 Januari 2019   17:16 Diperbarui: 4 Januari 2019   18:09 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pangsa pasar produk Apple di wilayah Tiongkok, Hongkong dan Taiwan mencapai 20%. Photo:STR/AFP

Minggu ini Apple dirundung masalah besar ketika baik market share maupun penjualan produknya terutama smartphone secara global menurun tajam terutama di Tiongkok.

Share rpice apple yang menaik tajam ketika diumumkannya produk terbarunya di bulan Oktober 2018 lalu kini justru menjadi mimpi buruk Apple. Jika di bulan Oktober 2018 lalu share price  Apple mendekati angka US 240 kini menukik tajam dan hanya mencapai hanya sekitar US$155  di bulan Januari 2019.

Share price Apple yang menukik tajam. Sumber: Bloomberg, BBC
Share price Apple yang menukik tajam. Sumber: Bloomberg, BBC
keterpurukan Apple diperkirakan akan terus berlanjut. Sumber: Bloomberg, BBC
keterpurukan Apple diperkirakan akan terus berlanjut. Sumber: Bloomberg, BBC
Mimpi indah Apple menguasai market share dengan peluncuran produk terbarunya baik smartphone dan apple watch ternyata kini sirna  dan kemukinan terburuk masih akan terus terjadi.

Bagi Apple pangsa pasa di Tiongkok merupakan indikator keberhasilan penjualan sekaligus mencerminkan pemasaran globalnya, karena penjualan di wilayah ini yang meliputi Tiongkok, Hongkong dan Taiwan mencapai 20%.

Apple memang menghadapi situasi yang kurang  beruntung karena pengumuman produk baru yang biasanya diikuti  dengan peningkatan angka penjualan dan share price nya ternyata tidak terjadi.

Apple memang mengumumkan produk barunya di masa sulit karena adanya perang dagang Tiongkok-Amerika.  Penangkapan pejabat teras Huawei Meng Wanzhou oleh pemerintah Kanada atas permintaan Amerika tanggal 1 Desember 2018 lalu jelas memperparah situasi.

Kunjungan Boss Apple Tim Cook Ke Tiongkok bulan Oktober 2018 lalu tampaknya tidak banyak berpengaruh. Photo: 9to5mac.com
Kunjungan Boss Apple Tim Cook Ke Tiongkok bulan Oktober 2018 lalu tampaknya tidak banyak berpengaruh. Photo: 9to5mac.com
Penangkapan boss Huawei ini diduga membangkitkan rasa patriotisme di wilayah ini untuk tidak membeli produk Amerika seperti Apple.  Kondisi ini jelas tidak menguntungkan Apple yang tecermin dari anjoknya pemasasan produk Apple.

Faktor lain yang diduga berperan anjoknya pemasaran global produk Apple terutama smartphone ini adalah teknologi produk Apple baru ternyata bukan merupakan lompatan teknologi yang siknifikan, sehingga produk baru smartphone Apple yang ditunggu tunggu tidak berhasil memuaskan dan  memenuhi harapan pembelinya.

Dengan teknologi yang dimiliki oleh smartphone terbaru Apple ini pembeli mamiliki pilihan produk lain yang dapat bersaing  atau bahkan kemampuan teknologinya berada di atas dengan smartphone Apple.  Sebut saja  Google Pixel, Oppo  X,  OnePlus 6 atau  Huawei P20 Pro yang disamping teknologinya setara atau lebih unggul, harganya jauh lebih murah dari Apple.

Jika di lihat pangsa pasar produk Apple yang hanya mencapai sekitar 4% di Tiongkok, maka jelas sekali pangsa pasar smartphone Apple ini jauh berada di bawah OPPO yang mencapai 16% dan Huawei yang mencapai hampir 18% di kuartal 3 tahun 2018 lalu.

Pengaruh kondisi internal berupa inovasi teknologi dan juga kondisi eksternal berupa politik seperti perang dagang kini membuat penjualan Apple terpuruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun