Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Ketika Motor Semakin Mematikan

29 Desember 2018   09:59 Diperbarui: 29 Desember 2018   17:52 1630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muatan motor yang melebihi kapasistas. Photo : Dokumentasi pribadi

Tidak ada yang dapat membantah bahwa dengan semakin canggih perkembangan teknologi  dan banyaknya motor, korban kecelakaan yang melibatkan motorpun semakin meningkat.

Sebagai contoh data yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan menunjukkan bahwa pada tahun 2016 saja terjadi sebanyak 106.573 kecelakaan lalulintas dan 73,9% diantaranya melibatkan sepeda motor.

Jika data ini dipilah lagi, maka jumlah korban yang paling banyak adalah kelompok umur 19-29 tahun yang mencapai 12.214 orang di tahun 2016 dan meningkat menjadi 13.441 orang.

Ironisnya jika ditinjau dari latar belakang pendidikan, maka korban dari kalangan siswa SMA pada tahun 2016 mencapai 138.995 orang dan meningkat menjadi 132.423 orang di tahun 2017. 

Sementara itu korban di kalangan siswa SMP yang jelas jelas tidak memenuhi batas umur untuk mengendarai motor dan memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM) mencapai 31.106 orang di tahun 2016 dan sebanyak 29.783 orang di tahun 2017 lalu.

Kecenderungan meningkatnya angka kecelakaan dan jumlah korban pengendara sepeda motor juga terjadi di tahun 2018 ini.

Jika ditelisik lebih lanjut, ada banyak hal yang berkontribusi terhadap meningkatnya angka kecelakaan yang melibatkan sepeda motor ini diantaranya  pengemudi motor illegal yang tidak memiliki SIM, tidak dipatuhinya rambu lalu lintas dan batas kecepatan maksimum, prilaku berkendara, tidak layaknya motor, kurang tegasnya penegakan hukum,  alih fungsi motor dll nya.

Bagi pembaca yang masa remajanya di era tahun 70 an tentunya akan ingat betul bahwa motor saat itu kapasitasnya hanya 60 cc dan 90 cc saja, sehingga ketika salah satu produsen  motor mengeluarkan motor tipe CB 100 misalnya sudah dianggap motor paling canggih dan menjadi idola karena kecepatannya aduhai.

Motor ini b kapasistasnya hanya 60 CC. Photo: The Naked Rider - WordPress.com
Motor ini b kapasistasnya hanya 60 CC. Photo: The Naked Rider - WordPress.com
Motor ini kapasistasnya hanya 100 CC. Photo: OtoFreak
Motor ini kapasistasnya hanya 100 CC. Photo: OtoFreak
motor jaman now yang semakin canggih dan cepat. Photo:aripitstop.wordpress.com
motor jaman now yang semakin canggih dan cepat. Photo:aripitstop.wordpress.com
Di saat itupun sebenarnya angka kecelakaan motor sudah mulai merangkak, namun korban fatal akibat kecelakaan masih terkendali karena kecepatan motor yang masih tergolong lambat dan jalan yang belum terlalu ramai.

Di sekolah diajarkan kalau jalan kaki harus di sebelah kiri. Dibenak para pengemudi dan pengguna jalan raya saat itu sudah melekat bahwa jika ingin menyalip harus dari sebelah kanan. Dengan kesadaran seperti ini tingkah lalu pengguna jalan saat itu masih lebih tertib jika dibandingkan dengan  saat ini.

Namun di era milleneal era itu sudah berlalu dan  sudah dianggap  jadul karena motor jaman now kapasitas nya jauh dari itu sehingga motor melaju semakin cepat. 

Ditambah lagi motto yang di buat jargon produsen motor yang lebih membanggakan dan menjual  kecepatan motornya secara tidak langsung mempengaruhi prilaku dan pola pikir pengendara motor.  Secara psikologis pengendara akan tergoda untuk membuktikan apakah benar motor yang dibelinya tersebut sesuai dengan jargon produsen motornya.

Dari segi motor dan prilaku pengendara saja sudah dapat dimengerti mengapa angka kecelakaan  motor ini semakin meningkat dan memakan korban jiwa. Namun paling tidak ada satu hal lagi yang sering diabaikan adalah semakin banyaknya motor yang diubah fungsinya dan peruntukannya.

Kemeren sore ketika pulang kerja tiba tiba disalip motor.  Disalip motor baik dari kiri maupun dari kanan memang tentunya sudah menjadi keseharian kita.  Namun kali ini sangat menakjubkan karena motor yang menyalip tersebut yang dibonceng bukan penumpang tapi sebuah lemari es dua pintu yang ukurannya luar biasa.

Dengan bebasnya melenggang di jalan raya. Photo: Dokumentasi pribadi
Dengan bebasnya melenggang di jalan raya. Photo: Dokumentasi pribadi
Tampak sekali pengemudinya mengalami kesulitan mengendalikan motornya karena  sempitnya tempat duduk pengemudi akibat  ukuran dari lemari es yang sangat besar dan tinggi  ini.  Namun tetap saja pengemudi motor ini melaju dengan cepat dan menyalip kendaraan lain.

Dalam kondisi seperti ini sedikit saja kelengahan dan kecerobohan tentunya akan menimbulkan kecelakaan yang tidak saja akan berakibat buruk bagi pengendaranya tapi bagi orang lain.

Disamping peristiwa tersebut kini  banyak motor yang dialih fungsikan sebagai pengangkut barang, banyak motor yang sudah di modifikasi seperti misalnya ditambah bagian kirinya disambung dengan bak sampah untuk mengangkut sampah, tempat duduk belakang ditumpangi perangkat jualan baso, sate Padang, burger,  siomay, roti, delivery makanan siap saji dll. Akibatnya celah yang diperlukan motor ini untuk melintas  menjadi sangat lebar dan membahayakan pengguna jalan lainnya.

motor yang sudah beralih fungsi. Photo: Viva
motor yang sudah beralih fungsi. Photo: Viva
Motor yang dusah beralih fungsi. Photo: Modifikasi
Motor yang dusah beralih fungsi. Photo: Modifikasi
Motor yang sudah beralih fungsi. Photo: Modifikasi
Motor yang sudah beralih fungsi. Photo: Modifikasi
Jika dibuka lagi aturan bakunya sudah sangat jelas alih fungsi motor ini melanggar peraturan, namun kita sering dengan kasap mata melihat motor yang telah berubah   fungsi ini melenggang dengan bebasnya  di jalan raya.

Bisa kita bayangkan jika misalnya motor yang diperuntukkan bagian belakangnya untuk memuat perangkat untuk menjual baso lengkap  dengan panci besar berisi kuah panasnya mengalami kecelakaan tentunya korban nya akan semakin fatal.

Menyelesaikan masalah motor dengan tujuan untuk mengurangi angka kecelakaan dan korban memang tidak semudah membalikkan tangan karena kompleksitas permasalahnya, namun membiarkan hal ini terus berlangsung dan sebagai sesuatu yang wajar tentu saja sangat tidak bijak.

Dalam kondisi seperti ini tidak ada pilihan lain penegakkan aturan dan hukum merupakan kunci penyelesaikan permasalahan motor yang semakin semrawut ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun