Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Upaya Membongkar Timbunan Harta Najib Razak

18 Mei 2018   21:18 Diperbarui: 19 Mei 2018   13:29 4188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tas berisi barang mewah yang disita pihak keamanan Malaysia dari aset Najib. Photo: AP

Sewaktu berkuasa mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak memang selalu menyangkal tuduhan atas keterlibatannya dalam  kasus mega korupsi proyek masa depan Malaysia yang bernama 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Upaya pihak oposisi saat itu dan juga rakyat Malaysia untuk mengangkat masalah korupsi ini ke permukaan selalu kandas karena penegak hukum di Malaysia saat itu menyatakan bahwa Najib Razak  tidak terlibat.

Namun kini setelah tidak lagi menjadi Perdana Menteri lagi  kasus mega korupsi ini kembali muncul kepermukaan mengingat salah satu janji pihak oposisi saat itu yang dipimpin Mahatir adalah membongkar kasus ini.

Kegalauan Najib Razak  sangat terlihat ketika Anwar Ibrahim mengungkapkan bahwa setelah kekalahannya Najib dua kali menelponnya untuk meminta pendapat apa yang harus dilakukan.  Saat menerima telpon pertama dikabarkan Anwar langsung menyarankan agar Najib segera menerima kekalahan dan mendukung pemerintahan baru.

Namun tampaknya Najib masih melakukan manuver politik dengan menunda respon atas kekalahannya dan menghilang selama sehari  dan  ketika tampil di depan publik Najib sempat mengatakan bahwa yang menentukan Perdana Manteri Malaysia itu adalah Yang Dipertuan Agong, yang mengisyaratkan kegalauannya sekaligus ketidakrelaannya menerima kekalahan.

Langkah yang diambil Mahatir untuk segera melakukan penyelidikan atas mega korupsi 1MDB  merupakan janji kampanye nya juga merupakan arus permintaan rakyat Malaysia yang menginginkan kasus ini dapat diselesaikan dan uang yang dikorupsi dapat dikembalikan.

Langkah Awal

Dalam dua hari ini pihak berwenang Malaysia mulai melakukan penggeledahan terhadap aset Najib dan juga kerabat serta  teman nya yang diduga  sebagai tempat menyembunyikan  hasil korupsi tersebut.

Poilisi melakukan penggeledahan di kediaman Najib Razak. Photo: Reuters
Poilisi melakukan penggeledahan di kediaman Najib Razak. Photo: Reuters
Dalam 2 hari penggeledahan ini tampaknya apa yang diduga oleh banyak orang selama ini mulai menjadi kenyataan. Dari hasil penggeladahan tersebut berhasil disita barang barang mewah yang jumlahnya fantastik.

Berikut adalah sebagian deskripsi yang diberikan oleh pihak berwenang Malaysia terkait barang sitaan tersebut:

  • 284 dus yang berisi barang barang mewah terdiri dari  uang tunai dari berbagai mata uang , perhiasan dan tas mewah.
  • Tas mewah Hermes Birkin dengan kisaran harga puluhan ribu sampai $200.000 per tasnya sebanyak 5 truk.
  • 72 tas yang berisi perhiasan, jam mewah dan uang

Kotak berisi tas mewah yang harganya dapat mencapai $200.000. Photo: AP
Kotak berisi tas mewah yang harganya dapat mencapai $200.000. Photo: AP
Langkah awal penyitaan harta kekayaan Najid yang diduga merupakan hasil korupsi memang untuk ditujukan untuk menguak kasus mega korupsi yang dilakukan Najib. Dalam kasus 1Malaysia Development Berhad (1MDB) ini Najib diduga menggelapkan dana sebenda US$ 4,5 milyar

Pihak Amerika memang sudah sejak lama menduga bahwa Najib melakukan pencucian uang dengan melakukan pembelian asset mewah di US dan juga lukisan ternama dunia. Pada tahun 2016 lalu misalnya pemerintah US membekukan dan menyita asset Najib di US senilai US$1 milyar.

Pemerintyah US telah mendata sebanyak 20 aset property di kawasan elit Beverly Hills di  Los Angeles  dan juga  sebuah  penthouse di  New York. Lukisan Van Gogh dan Monet senilai lebih dari $200 juta diduga merupakan hasil pencucian uang ini yang disimpan di US.

Awal keterpurukan 

Jika semua proses hukum ini berhasil membuktikan bahwa harta Najib ini terkait dengan tindakan mega korupsi ini maka tentu saja kejatuhan Najib ini sangat menyakitkan, karena tidak saja kehilangan kursinya sebagai Perdana Menteri yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, namun juga terkait dengan harga diri dan martabatnya yang akan hancur dalam kasus korupsi ini.

Muhatir Muhamad dan Anwar Ibrahim memang  sudah menyampaikan bahwa mereka tidak akan melakukan balas dendam namun meminta Najid dapat bertanggungjawab secara hukum atas tindakan mega korupsi yang dilakukannya agar uang tersebut dapat dikembalikan pada rakyat Malaysia.

Kejatuhan suatu rezim yang telah berkuasa lama memang pada umumnya berakhir dengan tragis karena kesalahan selama berkuasa tertutup oleh kekuasaan yang melindunginya dan di ujung kekuasannya berbalik menjadi bom waktu.

Biasanya yang menikmati manisnya kekuasaan tersebut tidak hanya pimpinan yang berkuasa namun juga orang orang disekitarnya yang turut menikmati manisnya kekuasaan sehingga kekuasaanya menjadi langgeng.

Akankah Najib mengalami nasib yang sama dengan pimpinan dunia lainnya yang jatuh dan terpuruk setelah tidak berkuasa lagi? Tampaknya kita akan mendapatkan jawabannya dalam waktu dekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun